Inovasi, vol4/XVII/Agustus 2005
Oleh : Lamona Irmudyawati Bernawis
1. Pengantar
Sejak kita (saya?) duduk di bangku SD sampai SMA, selalu dicekoki dengan doktrin betapa istimewanya posisi Indonesia secara geografis. Apa benar demikian? Kalau dilihat pada peta, ternyata memang benar. Rangkaian kepulauan terbentuk demikian indahnya, dari barat sampai ke timur, di apit benua Asia dan Australia, juga samudra Pasifik dan Hindia. Mengenang istilah dari buku geografi SMP dulu, ini dikenal dengan ‘posisi silang’. Masalahnya apakah keistimewaan ini sekedar indah dipandang mata ataukah juga punya arti penting lainnya? Mari disimak.1. Pengertian Konservasi
2. Rangkaian kepulauan Indonesia menyebabkan sistem perairan yang rumit dan memegang peranan penting
Jika rangkaian kepulauan dari sumatra sampai papua tidak ada, maka samudra Pasifik dan Hindia akan bergabung. Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan), pada tahun 2002 berdasarkan hasil kajian citra satelit menyatakan bahwa jumlah pulau di Indonesia adalah 18.306 buah (Soesilo, 2004). Artinya ada 18.306 benda masif yg memperumit sistem perairan, dan mengingat disertasi tebal seorang senior berkebangsaan Jepang di lantai 6 dari gedung yang sama, berjudul How Islands Stir the Ocean, beliau menggunakan data arus Kuroshio yang melewati beberapa pulau kecil di Jepang. Terbayang kerepotan dan ketebalan disertasinya jika harus menggarap data laut Indonesia yang dengan 18.306 pulau, betapa rumitnya.
CSIRO, Commonwealth Scientific and Industrial Organzation di Australia menyatakan The Indonesian archipelago is a critical ‘chokepoint’ in measuring ocean currents and understanding regional climate.
3. Fenomena penting pada laut Indonesia
Bisa dikatakan dalam kebanyakan buku acuan untuk iklim dan interaksi
Gambar 1. Jalur arus lintas Indonesia.
lautan-atmosfer yang terkenal selalu menyebutkan Indonesia di dalamnya. Continue reading “Indonesia; Mengapa Laut Kita Istimewa Untuk Interaksi Laut-Atmosfer?”