Genjot Ekspor Ikan, Pemerintah Bangun Gudang Pendingin


ImageVIVAnews – Tahun ini ekspor produk perikanan Indonesia diperkirakan mencapai US$4,16 miliar atau naik US$360 juta dibandingkan tahun lalu sebesar US$3,8 miliar.

Pemerintah menilai jumlah itu seharusnya bisa lebih besar lagi, jika sarana dan prasarana yang ada di pelabuhan-pelabuhan dan penyimpanan ikan lebih lengkap dan besar lagi.

Untuk itu, pemerintah pada tahun ini akan mengalokasikan dana khusus pembangunan cold storage atau gudang pendingin untuk penyimpanan ikan.

Dirjen Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan Kementerian Kelautan dan Perikanan, Saud Hutagalung, kepada VIVAnews, Rabu 8 Januari 2013, mengungkapkan tahun ini pemerintah mengalokasikan Rp135 miliar.

“Itu untuk pembangunan cold storage di Surabaya dan juga Banggai Kepulauan,” katanya.

Menurutnya, kapasitas penampungan cold storage di Surabaya mencapai 500 ton, sedangkan di Banggai Kepulauan 30 ton.

Selain membuat cold storage baru, pemerintah juga telah menyelesaikan pembangunan cold storage di Kendari dengan kapasitas 400 ton pada 2013.

Dia menuturkan proyek yang saat ini sedang berjalan ada di Jakarta dengan kapasitas 1.500 ton dan Brondong dengan kapasitas 300 ton. Kedua tempat penyimpanan tersebut diperkirakan rampung pada pertengahan 2014.

Saud menjelaskan selain membangun cold storage berkapasitas besar, pemerintah juga telah membangun cold storage berkapasitas kecil seperti di Karawang dengan kapasitas 50 ton dan Ambon dengan kapasitas 100 ton.

Dia menambahkan, total anggaran 2013 sebesar Rp110 miliar yang di dalamnya termasuk pengadaan kendaraan pengangkut roda 4, 6 dan 10.

Menurut Saud, cold storage sangat penting mengingat ketersediaan ikan pada saat nelayan tidak bisa melaut akan bergantung dari sini.

“Jadi tidak ada lagi kejadian pada saat musim panen tiba, ada ikan yang terbuang karena tidak ada sarana penyimpanan,” katanya.

Dia menuturkan hal tersebut masih sering terjadi saat musim tangkap tiba, jumlah ikan begitu banyak. Sedangkan ketika musim angin, pasokan ikan tidak ada.

Hal itu, imbuhnya, merugikan untuk industri karena industri membutuhkan ikan dalam hitungan per hari bukan per tahun. Ini pula yang menyebabkan pemerintah harus mengizinkan impor ikan untuk industri. (eh)

Leave a comment