ASPEK PRODUKSI, BUDIDAYA IKAN GURAMI


karir anda mentok, karena pendidikan tak mendukung ? lanjutkan kuliah di |

tempat kuliah paling fleksibel SARJANA NEGERI 3 TAHUN – TANPA SKRIPSI ABSENSI HADIR BEBAS – BERKUALITAS – IJAZAH & GELAR DARI DEPDIKNAS MURAH DAPAT DIANGSUR TIAP BULAN -terima pindahan dari PTN/PTS lain
MANAJEMEN – AKUNTANSI – ILMU KOMUNIKASI – ILMU PEMERINTAHAN

022-70314141;7313350 : jl. terusan halimun 37 bandung- utkampus.net

KLASIFIKASI, JENIS DAN CIRI-CIRI

Secara umum, pola budidaya perikanan air tawar yang dilakukan masyarakat di Indonesia, dapat digolongkan atas 3 pola, yaitu :

  1. Pola budidaya tunggal (monoculture), dimana dalam satu unit lahan usaha hanya satu jenis ikan yang dipelihara.
  2. Pola budidaya campuran (polyculture), dimana dalam satu unit lahan usaha, jenis ikan utama dipelihara bersama-sama dengan jenis-jenis ikan lainnya. Jenis-jenis lain yang dipelihara bukan pemangsa ikan utama dan sebaliknya
  3. Pola budidaya diversifikasi, dimana dalam satu unit lahan usaha terdapat beberapa subsistem budidaya dari beberapa jenis ikan yang dipelihara, baik pola tunggal maupun campuran bersama dengan usaha budidaya komoditi pertanian lainnya

Adapun asumsi pola budidaya yang digunakan dalam penyusunan pola pembiayaan ini adalah pola budidaya tunggal. Dengan demikian, ikan yang dipelihara dan kemudian di panen hanya satu jenis ikan yaitu ikan gurami berupa benih dan ikan gurami konsumsi.

Ikan gurami (Osphronemus gouramy, Lacepede) merupakan ikan tawar keluarga Anabantidae. Ikan ini mempunyai bentuk badan pipih dan lebar. Pada ikan yang sudah dewasa, lebar badannya hampir dua kali panjang kepala atau ¾ kali panjang tubuhnya. Bentuk kepala ikan gurami yang masih berusia muda lancip ke depan, dan setelah tua menjadi dempak. Warna tubuhnya terutama di bagian punggung adalah merah sawo sedangkan pada bagian perut berwarna kekuning-kuningan atau keperak-perakan. Sepasang sirip perut gurami akan mengalami perubahan menjadi sepasang benang panjang yang berfungsi sebagai alat peraba. Sirip yang keras menempel pada punggungnya sedangkan garis rusuknya menyilang di bagian bawah sirip punggung. Panjang tubuh maksimum 65 cm.

Strain gurami yang dikenal masyarakat cukup banyak dan bervariasi dimana antar strain dibedakan berdasarkan kemampuannya dalam memproduksi telur, kecepatan tumbuh dan bobot maksimal yang bisa di capai setelah dewasa. Namun demikian belum ada penetapan strain gurami yang standar dari instansi yang berwenang. Beberapa yang dikenal dalam masyarakat adalah gurami blue safir, paris, baster dan batu.

Ikan gurami merupakan ikan yang relatif lambat pertumbuhannya dan baru mencapai kematangan telur sekitar umur 2 tahun. Ciri-ciri yang membedakan antara ikan gurami betina dan jantan adalah sebagai berikut :

Tabel 4.1.
Ciri-ciri Ikan Gurami Betina dan Jantan

Betina

Jantan

Dahi dempak (papak)

Dahi menonjol

Dasar sirip dada gelap kehitaman

Dasar sirip dada terang keputihan

Dagu keputihan sedikit coklat

Dagu kuning

Jika diletakkan pada tempat yang datar ekor bergerak-gerak

Jika diletakkan pada tempat datar ekor akan naik

Bentuk bibir tipis

Bentuk bibir tebal

Untuk menjamin kualitas ikan konsumsi yang baik, perlu penyediaan induk unggul karena dari induk unggul akan menghasilkan benih unggul pula. Induk unggul dan benih dapat diperoleh dari BBI atau dari Unit Pembenihan Rakyat (UPR). Di Banyumas, induk unggul oleh BBI setempat digolongkan ke dalam empat kriteria induk yaitu unggulan 1, unggulan 2, unggulan 3 dan unggulan 4 yang dibedakan berdasarkan pada frekuensi memijah dan banyaknya telur yang dihasilkan. Penyediaan induk unggul oleh BBI dapat menjamin kualitas induk yang dipelihara oleh pembudidaya yang selanjutnya mempengaruhi produksi telur dan benih ikan. Untuk memperbaiki mutu induk yang dihasilkan dilakukan perbaikan genetik induk dengan cara perkawinan silang (cross breeding) untuk menjamin pertumbuhan dan daya tahan yang tinggi terhadap penyakit, dan tidak diperkenankan perkawinan satu turunan (in breeding). Memilih induk yang baik dilakukan dengan memperhatikan ciri-ciri sebagai berikut :

Tabel 4.2.
Ciri induk gurami betina dan jantan yang baik

Betina

Jantan

Warna badan terang

Warna badan gelap

Perut membulat

Perut dekat anus lancip

Susunan sisik teratur

Susunan sisik teratur

Badan relatif panjang

Gerakannya lincah

Umur mulai dipijahkan 2 tahun

Umur mulai dipijahkan 2 tahun

SYARAT LOKASI USAHA

Untuk mendapatkan kualitas ikan gurami yang optimal, maka berikut ini adalah persyaratan minimal yang harus dipenuhi

  1. Dilaksanakan di dataran rendah pada ketinggian 20 – 400 m dpl
  2. Kuantitas dan kualitas air mencukupi. Kualitas air yang dibutuhkan yaitu air tenang, bersih, dasar kolam tidak berlumpur (kekeruhan air 40 cm dari permukaan air), tidak tercemar bahan kimia beracun dan limbah (kadar NH3 tidak lebih besar dari 0,02%), kemasan air (pH) 6,5-8. Apabila pH di bawah 6,5 maka untuk menaikkan pH di lakukan pengapuran dengan CaCO3, sedangkan apabilah pH diatas 8 maka untuk menurunkan dilakukan pemupukan dengan pupuk kandang.
  3. Tanah tidak berporous dan cukup mengandung humus. Tanah yang tidak berporous dapat menahan massa air yang besar dan tidak bocor, sedangkan perbandingan antara tanah liat dan pasir kurang dari 60%:40%.
  4. Kemiringan tanah 3%-5% untuk memudahkan pengairan kolam
  5. Temparatur optimum 25-30oC
  6. Kandungan oksigen dalam > 2 ppm
    Habitat ikan gurami adalah rawa, sungai, telaga dan kolam. Sedangkan pemeliharaan oleh pembudidayaan biasanya di kolam.

TAHAPAN BUDIDAYA

Budidaya ikan gurami dapat dibagi dkedalam beberapa tahapan berikut

    1. Pendederan 1 (D1) : pemeliharaan benih 0,5 gram hingga mencapai berat 1 gram selama 1 bulan
    2. Pendederan 2 (D2) : pemeliharaan benih 1 gram hingga mencapai berat 5 gram selama 1 bulan
    3. Pendederan 3 (D3) : pemeliharaan benih 5 gram hingga mencapai berat 20-25 gram selama 2 bulan
    4. Pendederan 4 (D4) : pemeliharaan benih 20 -25 gram hingga mencapai berat 75-100 gram selama 2 bulan
    5. Pendederan 5 (D5) : pemeliharaan benih 75 -100 gram hingga mencapai berat 200 -250 gram selama 3 bulan.
  1. Tahap pembenihan yang mencakup tahap pemijahan, penetesan telur dan perawatan larva. Telur yang telah menetas dari induknya dipelihara hingga menjadi larva dengan berat 0,5 gram selama 1 bulan.
  2. Tahap pendederan yaitu tahap pemeliharaan benih gurami sejak 0,5 gram sampai menjadi berat 200-250 gram yang siap dibesarkan. Penderan dibagi kedalam 5 tahap sebagai berikut :
  3. Tahap pembesaran yaitu pemeliharaan benih 250-250 gram hingga mencapai ukuran konsumsi dengan berat lebih dari 500 gram selama 3 bulan.

Selain tahapan budidaya sebagaimana tersebut diatas, ada pula yang membagi tahapan pendederan dalam 3 tahapan saja berat 1 gram hingga mencapai berat 20-25 gram.

Alasan membagi budidaya ikan gurami dalam tahapan tersebut diatas adalah :

  1. Membudidayakan ikan gurami sampai dengan ukuran konsumsi memakan waktu cukup lama sehingga perolehan hasil usaha dirasakan cukup lama.
  2. Permintaan produk untuk setiap tahapan (dalam bentuk telur, benih dan ikan ukuran konsumsi) cukup tinggi
  3. Keterbatasan modal dan lahan usaha apabila pembudidaya harus melaksanakan tahapan dalam satu siklus penuh

Dengan demikian maka pembagian tahapan ini membantu pembudidaya dalam hal ini :

  1. Mempersingkat masa panen
  2. Menghasilkan pendapatan pembudidaya dengan keuntungan yang cukup memadai
  3. Menurunkan resiko kegagalan panen

Adanya tahap budidaya tersebut dapat membuka peluang usaha budidaya ikan gurami yang cukup luas sejak pembenihan sampai dengan pembesaran yang berkaitan antara satu dengan yang lain dalam satu sistem budidaya ikan gurami, sebagaimana digambarkan pada Skema 4.1.

Skema 4.1. Sistem budidaya ikan gurami :
Tahapan, lama pemeliharaan dan produk yang dihasilkan

TEKNOLOGI TEPAT GUNA

Tingkat teknologi yang digunakan untuk budidaya ikan gurami umumnya di klasifikasikan ke dalam 3 jenis yaitu tradisional, semi intensif dan intensif, namun tidak ada batasan yang pasti dan jelas antara ketiga tingkat teknologi tersebut karena penggolongannya hanya dilakukan melalui perbedaan ciri-cirinya saja. Kebanyakan yang dilakukan masyarakat adalah teknologi tradisional dan semi intensif. Klasifikasi teknologi tersebut berpedoman pada Sapta Usaha Perikanan yang meliputi :

  1. Pengolahan lahan
  2. Pengairan
  3. Pemupukan/pemberian pakan
  4. Penyediaan benih atau induk yang unggul
  5. Pencegahan hama dan penyakit
  6. Panen
  7. Perbaikan manajemen usaha tani

Ciri-ciri penggunaan teknologi tradisional adalah hanya mengandalkan pada kondisi alam saja, pemberian pakan secara alami, pemeliharaan ikan gurami dimaksudkan hanya sebagai tabungan saja dan dipanen setahun sekali dalam rangka memenuhi kebutuhan hari lebaran/hari besar. Sedangkan ciri-ciri teknologi semi intensif adalah sedikit banyak telah melaksanakan kegiatan budidaya sesuai dengan Sapta Usaha Perikanan misalnya dalam hal pakan telah menggunakan pakan buatan disamping pakan alami dan telah dilakukan pengaturan kualitas air, namun belum secara terukur dan terkontrol. Ciri-cir teknologi intensif adalah mengacu pada Sapta Usaha Perikanan dan dilakukan secara terkontrol.

TEKNIS BUDIDAYA

Budidaya ikan gurami memerlukan kolam penyimpanan induk, kolam pemijahan, kolam/bak penetasan dan pemeliharaan benih, kolam pendederan, kolam pembersaran dan kolam pemberokan (penyimpanan sebelum di pasarkan). Sebelum dilakukan kegiatan budidaya, perlu dilakukan pembuatan kolam yang meliputi antara lain pembuatan pematang, saluran pemasukan air dan saluran pembuangan air, pintu pematang air, pintu pembuangan air, caren dan kowean (sering pula disebut kemalir dan kobakan), serta pengolahan dasar kolam dengan pupuk dan kapur. Setelah kolam siap untuk digunakan, baru dilakukan kegiatan pembenihan, pendederan dan pembesaran ikan gurami.

(1) Persiapan kolam

Tahap persiapan kolam untuk pembenihan, pendederan maupun pembesaran prinsipnya hampir sama, hanya dibedakan pada padat tebar dan jenis pakan yang diberikan serta ketinggian air yang dibutuhkan. Konstruksi kolam dan pengolahan lahan pada setiap tahap sama.

Foto 2 : Kolam Pembesaran di Bogor.
Di sekitar kolam biasanya ditanami pohon sente sebagai salah satu bahan pakan ikan

Foto 3 : Bak Kontrol.
Berguna untuk mengatur kuantitas dan kebersihan air yang masuk ke dalam kolam

a. Pembuatan kolam

Bentuk pematang dibuat trapesium yaitu lebih lebar di bagian bawah, dengan kemiringan sebaiknya tidak lebih dari 45&degC. Untuk membuat kolam dilakukan pencangkulan guna membalik tanah dasar dengan “keduk teplok”, yaitu memperdalam saluran dan pemetakan kolam yang sekaligus memperbaiki pematangnya, sehingga ketinggian air kolam nantinya mencapai 60 m. Kowean dibuat di tengah kolam dengan ukuran 1x1x0,4 m dan diberi tanggul sehingga merupakan kolam kecil di dalam kolam (Lihat skema 4.2.). Kowean berfungsi untuk melepaskan benih berat 0,5 gram pada saat penebaran dan tempat unuk menangkap ikan saat panen. Setelah itu membuat caren dengan lebar 30 cm dan dalam 30 cm, yang berfungsi sebagai tampat pengumpulan benih pada saat air kolam dangkal atau surut dan untuk menggiring benih ke kowean saat panen

Skema 4.2. Konstruksi kolam pendederan ikan gurami

Pada saat persiapan pembuatan kolam dilakukan juga pengeringan dasar kolam. Setelah dasar kolam kering, diberikan kapur dengan dosis 100-200 gr/m2 dan pupuk kandang 500-1.000 gr/m2. Pupuk kandang yang cukup baik untuk digunakan adalah kotoran ayam karena memiliki unsur hara yang lengkap untuk menumbuhkan pakan alami, mudah terurai dan kandungan amoniaknya tidak terlalu tinggi. Pemupukan dilakukan untuk menyuburkan tanah sekaligus menumbuhkan pakan alami seperti Fitoplankton, Zooplankton dan Bentos yang sangat diperlukan untuk pertumbuhan larva dan benih ikan gurami. Setelah itu dilakukan pengisian air dan dibiarkan selama 7 hari untuk memberi kesempatan pupuk terurai dan menumbuhkan pakan alami bagi benih gurami. Persediaan pakan alami ini dapat memenuhi kebutuhan benih ikan selama 11 s.d 14 hari. Di dasar kolam dekat pintu pemasukan air sebaiknya ditanami ganggang Hydrilla verticilata sebagai tempat berlindung dan mencari makan benih ikan gurami.

(2). Pembenihan

a. Tahan pemijahan

1). Pemeliharaan induk

Induk-induk disimpan dalam kolam penyimpanan induk. Seekor induk membutuhkan luas kolam kurang lebih 5 meter dengan dasar kolam berpasir dan kedalaman air sekitar 75-100 cm. Pakan yang diberikan adalah daun-daunan sebanyak kurang lebih 5% dari berat populasi dan pakan diberikan pada setiap sore hari. Makanan tambahan dapat diberikan berupa pelet sebanyak 0,5-1% dari berat populasi. Pemberian pelet untuk induk dibatasi untuk mencegah timbunan lemak pada induk karena dapat mempengaruhi jumlah telur yang dihasilkan. Ukuran berat induk jantan sekitar 2-3 kg/ekor dan induk betina 2-2,5 kg/ekor. Induk gurami dapat dipijahkan 2 kali dalam setahun selama usia produktif (5 tahun) . Induk gurami dapat dipijahkan tidak lebih dari 10 kali karena jika lebih dari 10 kali memijah dikhawatirkan fekunditas (yaitu daya tetas telur menjadi larva), rendah dan mortalitas telur dan benih yang dihasilkan meningkat.

2). Penebaran induk dan proses pemijahan

Setelah proses pematangan gonad (yaitu organ hewan yang menghasilkan sperma dan telur) di kolam penampungan telah mencapai puncaknya, induk dimasukkan ke dalam petak kolam pemijahan. Luas kolam yang diperlukan untuk pemijahan adalah kurang lebih 20 m2 per pasang induk yang terdiri dari 1 ekor pejantan dan 3-4 ekor betina. Untuk mengetahui apakah induk telah siap memijah dapat diketahui dari ciri-ciri sebagai berikut :

Induk betina
– Bagian perut belakang sirip dada kelihatan menggembung
– Sisik -sisik agak terbuka

Induk jantan
– Kedua belah rusuknya bagian perut membentuk sudut tumpul
– Tingkahnya sangat agresif

Foto 4 : Kolam Induk.
Kolam induk yang luas dapat disekat menjadi beberapa bagian dengan menggunakan pagar bambu

Induk jantan akan membuat sarang setelah 15-30 hari dilepaskan dalam kolam pemijahan. Oleh karena itu dipersiapkan perlengkapan kolam pemijahan terdiri dari sosog, anjang-anjang dan bahan sarang. Sosog sebagai tempat sarang terbuat dari bambu yang dipasang di bawah permukaan air. Anjang-anjang adalah tempat meletakkan bahan sarang yang terbuat dari bambu dengan lubang anyaman 10×10 cm di pasang di atas permukaan air. Bahan sarang berupa ijuk halus, serabut kelapa atau serat karung. Satu ekor jantan dapat membuat 2 buah sarang. Pembuatan sarang berlangsung selama 1 minggu.

Pemijahan berlangsung sekitar 2 hari setelah pembuatan sarang. Induk gurami betina melepaskan telurnya ke sarang dan induk jantan menyemprotkan spermanya sehingga terjadi pembuahan. Telur-telur yang jatuh ke dasar kolam di ambil oleh induk jantan dengan mulutnya kemudian di masukkan dalam sarang. Pemijahan berlangsung 2-3 hari dan sementara pemijahan berlangsung induk betina menjaga sarang. Sarang yang berisi telur kemudian ditutup dan di jaga oleh induk jantan. Untuk menjaga sirkulasi dan pasokan oksigen ke dalam sarang, induk betina menggerak-gerakkan sirip ekor ke arah sarang. Satu ekor betina dapat menghasilkan 3.000-4.000 butir, bahkan ada yang mencapai 10.000 butir telur. Tanda telah terjadi pemijahan adalah terciumnya bau amis dan permukaan air di atas sarang terlihat berminyak.

b. Penetasan telur

Telur dapat diambil 1 hari setelah pemijahan. Telur-telur ini kemudian dipisahkan dari sarangnya dan dicuci dengan air bersih untuk menghilangkan lemak yang menempel pada telur kemudian ditetaskan dalam wadah yang sudah disiapkan. Telur dapat menetas dalam waktu 30-35 jam setelah dilepaskan induknya. Penetasan telur dapat dilakukan di bak plastik berdiameter 60 cm. Bak dapat diisi sampai 1.000 butir. Benih yang baru menetas mendapat makanan dari sisa-sisa kuning telur yang ada pada tubuhnya. Setelah cadangan makanan tersebut habis (± 10 hari), larva baru diberi pakan berupa pakan alami (misalnya tubifex) secukupnya dan dipelihara hingga menjadi larva dengan berat 0,5 gram selama ± 30 hari.

Perawatan larva juga dapat dilakukan di kolam sawah sebagai pernyeling di sawah pada sistem mina padi dengan cara mengambil larva yang berumur ± 7 hari yaitu menjelang kuning telurnya habis. Larva di tebar di sawah dengan kepadatan 10 ekor/m2 dan dapat dipelihara selama 1 bulan.

Foto 5 : Telur.
Telur ikan gurami sudah dapat diperjualbelikan

Foto 6 : Telur yang Telah Menetas Menjadi Larva

 

(3). Pendederan

a. Penebaran benih

Sebelum benih ukuran 0,5 sampai 25 gram ditebar terlebih dahulu dilakukan pemilihan benih yang berkualitas baik untuk menjamin kualitas produksi ikan yang dipelihara. Dalam pemilihan benih tebaran yang perlu diperhatikan antara lain :

  • Kondisi benih sehat, tidak cacat/luka dan gerakan lincah
  • Warna sisik tidak terlalu hitam
  • Sisik tubuh lengkap/tidak ada yang lepas
  • Tubuh tidak kaku
  • Ukuran seragam

Penebaran benih dilakukan 5 hari setelah pemupukan, dengan padat tebar dan tinggi air sesuai ukuran benih (lihat Tabel 4.3). Penebaran dilakukan pada pagi atau sore hari pada saat suhu udara rendah. Sebelum ditebar, dilakukan penyesuaian suhu air dalam wadah angkut dengan suhu air kolam (proses aklimitasi) dengan cara memasukkan air kolam sedikit demi sedikit secara perlahan ke dalam wadah angkut. Setelah terjadi penyesuaian suhu, wadah angkut dimasukkan ke dalam kolam. Air akan bercampur sedikit demi sedikit dan ikan-ikan akan keluar dan berenang ke tengah kolam.

Foto 7 : Benih Ikan Gurami.
Masing-masing daerah sentra ikan gurami mempunyai sebutan ukuran yang
berbeda dalam perdagangannya. Di pasar ikan Purbalingga disebut (ki-ka) ukuran 2 jari, bungkus korek, 3 jari dan tampelan

Tabel 4.3. Padat tebar benih, tinggi air dan jenis pakan

Tahap

Tinggi Air

Padat Tebar/M2

Jenis pakan

D1

30-40 cm

40-60 ekor

Pakan alami (zooplanton), tubifex, tepung ikan atau pelet halus

D2

40-50 cm

30-40 ekor

Tepung ikan, bungkil atau pelet remah

D3

50-60 cm

20-30 ekor

Pelet remah/pelet kecil

D4

60-80 cm

± 20 ekor

Pelet atau daun-daunan (sente, talas, kajar)

D5

80-100 cm

± 20 ekor

Pelet dan atau daun-daunan

b. Pemberian pakan

Selama masa pertumbuhannyam ikan gurami mengalami perubahan tingkah laku makan (feeding habit) yang sangat signifikan. Larva bersifat karnivora (pemakan daging) sampai dengan ukuran dan umur tertentu, sedangkan juvenil muda bersifat omnivora (pemakan segala) dan setelah ukuran induk menjadi herbivora (pemakan daun). Pola perubahan tersebut terkait dengan pola perubahan enzimatik dalam saluran pencernaannya.

Adapun jenis pakan ikan gurami terdiri dari pakan alami (organik) berupa daun-daunan maupun pakan buatan (anorganik), berupa pelet. Pakan alami yang digunakan antara lain daun sente (Alocasia macrorrhiza (L), Schott), pepaya (Carica papaya Linn), keladi (Colocasia esculenta Schott), ketela pohon (Manihot utililissima Bohl), genjer (Limnocharis flava (L) Buch ), Kimpul (Xanthosoma violaceum Schott), Kangkung (Ipomea reptans Poin), Ubi jalar (Ipomea batatas Lamk), ketimun (Cucumis sativus L), labu (Curcubita moshata Duch en Poir), dadap (Erythrina sp).

Foto 8 : Daun Sente.
Merupakan salah satu pakan ikan gurami yang lazim digunakan

Bahan makanan buatan berupa pelet dibuat dari bahan makanan ternak, baik hewani maupun nabati. Komposisinya dapat diatur sedemikian rupa untuk memenuhi kebutuhan ikan. Daftar bahan makanan yang dapat di buat pelet adalah sebagai berikut :

Tabel 4.4. Kadar protein beberapa jenis bahan makanan

Jenis Bahan Makan

Kadar Protein

(dlm%-an bobot)

Tepung ikan

60

Tepung daging/ayam

80

Tepung udang

46

Tepung darah

85

Tepung kedele

36

Tepung gandrung

9

Dedak halus

15

Kacang hijau

23

Bungkil biji kapuk

27

Sumber : Budidaya Gurami, M Sitanggang

Komposisi makanan yang ideal bagi pertumbuhan ikan adalah makanan yang berkadar protein 40%. Namun untuk efisiensi biaya, persentase pemberian makanan buatan ini hendaknya disesuaikan dengan persediaan makanan yang telah ada dalam kolam. Bila masih cukup banyak, cukup diberikan makanan buatan dengan kadar protein 20-30% saja.

Pengaturan komposisi makanan yang cukup menggunakan 3 bahan makanan, misalnya 33 bagian tepung ikan, 2 bagian tepung daging dan 65 bagian dedak halus, dengan perhitungan kadar protein keseluruhan adalah sebagai berikut (M. Sitanggang, Budidaya Gurami, 1990) :

(60/10×33)+(80/100×2)+(15/100×65) = 31,1 %

Selain pakan buatan buatan pabrik berupa pelet, pembudidaya dapat pula membuat sendiri pakan ikan. Pembuatan pakan buatan sendiri akan menurunkan biaya produksi karena lebih murah. Adapun bahan-bahan yang biasanya digunakan untuk pakan benih ikan adalah dedak, ikan asin, bungkil dan minyak ikan.

Jenis pakan ikan gurami dapat dilihat pada Tabel 4.3. Untuk benih yang masih kecil diberi pakan yang berukuran kecil berupa zooplankton, tubilex dll dimana seiring dengan semakin besarnya ikan makan dapat mnggunakan pakan dengan ukuran yang lebih besar dan pakan berupa daun-daunan. Pada usaha budidaya yang hanya menggunakan pakan daun-daunan (teknologi tradisional) pertumbuhan ikan relatif lambat. Sebagai gambaran, berdasarkan pengalaman pembudidaya pemeliharaan benih ikan ukuran 200 gram dengan hanya diberi pakan daun-daunan saja membutuhkan waktu 1 tahun untuk mencapai ukuran 500 gram, sedangkan jika menggunakan pelet dan daun-daunan hanya membutuhkan waktu 4 bulan untuk mencapai ukuran 500 gram. Sehingga dianjurkan untuk dilakukan kombinasi antara daun-daunan dengan pelet.

Kebutuhan pakan berupa pelet per hari adalah 3% dari berat ikan namun jika pakan berupa daun-daunan kebutuhan pakan perhari sebanyak 5-10% dari berat ikan. Untuk penggunaan pakan secara kombinasi diberikan pelet sebanyak 1,5% per hari dari berat ikan dan hijauan sebanyak 5% per hari dari berat ikan. Pemberian pakan secara teratur dalam jumlah yang tepat dapat menghasilkan pertumbuhan ikan gurami yang optimal. Konversi pakan untuk pemeliharaan dalam kolam adalan 1,5-2%, artinya untuk menghasilkan 1 kg daging ikan memerlukan pakan sebanyak 1,5 kg sampai dengan 2 kg. Untuk memberikan pakan yang tepat sesuai kebutuhan dilakukan sampling berat ikan.

c. Pemanenan

Pemanenan ditahap pendederan dilakukan setelah benih mencapai berat 20-25 gram. Dalam pelaksanaan pemanenan yang perlu diperhatikan antara lain :

  • Waktu pemanenan sebaiknya pagi atau sore hari
  • Untuk memudahkan penangkapan, sebelum dilakukan penangkapan perlu dimasukkan daun pisang ke dalam kolam sebagai tempat berkumpulnya benih ikan.
  • Proses penangkapan dilakukan secara hati-hati sehingga tidak sampai menyebabkan lepasnya sisik terutama pada bagian punggung
  • Penangkapan benih ikan di kolam dilakukan pada kondisi temperatur air rendah dan tidak dalam kondisi hujan. Saat penangkapan kedalaman air kolam dibiarkan setinggi 20-30 cm.
  • Pengangkutan benih juga sebaiknya dilakukan pada pagi/sore hari. Wadah angkut yang digunakan berupa drum (Volume 200 lt) atau jerigen. Drum diisi air setengan dari volume, posisi drum ditidurkan. Jumlah benih dalam setiap drum berkisar antara 10-15 kg tergantung lamanya proses pengangkutan.

Setelah pemanenan, benih di jual kepada pengusaha pembesaran gurami atau dipelihara lagi di kolam lain untuk mendapatkan ukuran ikan yang lebih besar. Untuk mengupayakan agar tingkat kematian benih rendah, dalam pengiriman benih menggunakan jerigen atau drum yang diisi air bersih dan selama pengiriman benih ikan tidak diberi pakan (perut dikosongkan).

Foto 9 : Wadah dan Alat Angkut Benih.
Benih yang siap dijual ditampung dalam jerigen yang dibuka dibagian sisinya dan diangkut dengan kendaraan angkut

(4). Pembesaran

Dalam tahapan pembesaran, luas kolam optimal sekitar 200 m2 dengan konstruksi kolam berupa kolam tanah. Kedalaman air kolam sekitar 1 m dari dasar kolam dibuat tidak terlalu berlumpur. Persiapan kolam dalam tahapan ini tidak jauh berbeda dengan persiapan yang dilakukan pada tahap pendederan.

Ikan yang dipelihara dapat berukuran berat 200-250 gram/ekor dan ditebar dengan kepadatan benih ± 1 -2 kg/m2. Pakan yang diberikan terdiri dari pelet dengan jumlah pemberian sebanyak 1,5 – 2% pada pagi dan sore hari serta daun-daunan sebanyak 5% diberikan pada sore hari. Dalam waktu 4 bulan ikan akan mencapai ukuran konsumsi dengan berat 500-700 gram/ekor.

Pemanenan dilakukan sama seperti pada tahap pendederan, hanya saja pada tahap pembesaran pemanenen sebaiknya tanpa menggunakan alat tangkap.

 

Foto 10 : Ikan Gurami Konsumsi
Dipasarkan dengan berat di atas 500 gram

HAMA DAN PENYAKIT

Hama yang biasanya menganggu ikan gurami adalah ikan liar pemangsa seperti gabus (Ophiocephalus striatur BI), belut (Monopterus albus Zueiw), lele (Clarias batrachus L) dan lain-lain. Musuh lainnya adalah biawak (Varanus salvator Dour), kura-kura (Tryonix cartilagineus Bodd), katak (Rana spec), ular dan bermacam-macam jenis burung. Beberapa jenis ikan peliharaan seperti tawes, mujair dan sepat dapat menjadi pesaing dalam perolehan makanan. Oleh karena itu sebaiknya benih gurami tidak dicampur pemeliharaannya dengan jenis ikan yang lain. Untuk menghindari gurami dari ikan-ikan pemangsa, pada pipa pemasukan air dipasangi serumbung atau saringan ikan agar hama tidak masuk dalam kolam.

(2). Penyakit

Gangguan penyakit dapat berupa penyakit non parasiter dan penyakit parasiter. Gangguan penyakit dapat lebih mudah menyerang ikan gurami pada saat musim kemarau dimana suhu menjadi lebih lebih dingin.

Penyakit non parasiter adalah penyakit yang timbul bukan karena serangan parasit, tapi biasanya bersumber dari faktor lingkungan fisika dan kimia air dan makanan. Penyakit ini bisa berupa pencemaran air karena adanya gas beracun seperti asam belerang atau amoniak, kerusakan akibat penangkapan atau kelainan tubuh karena keturanan. Untuk mengetahui gangguan yang dialami oleh ikan yang dipelihara dapat diketahui dari pengamatan terhadap ikan. Bila ada gas beracun dalam air, ikan biasanya lebih suka berenang pada permukaan air untuk mencari udara segar.

Penyakit parasiter diakibatkan parasit. Parasit adalah hewan atau tumbuh-tumbuhan yang berada pada tubuh, insang, maupun lendir inangnya dan mengambil manfaat dari inang tersebut. Parasit dapat berupa udang renik, protozoa, cacing, bakteri, virus, jamur dan berbagai mikroorganisme lainnya. Berdasarkan letak penyerangannya parasit dibagi menjadi dua kelompok yaitu ektoparasit yang menempel pada bagian luar tubuh ikan dan endoparasit yang berada dalam tubuh ikan.

Ciri-ciri ikan yang terkena penyakit parasiter adalah sebagai berikut :

  • Penyakit pada kulit :
    Pada bagian tertentu kulit berwarna merah, terutama pada bagian dada, perut dan pangkal sirip. Warna ikan menjadi pucat dan tubuhnya berlendir.
  • Penyakit pada insang :
    Tutup insang mengembang, lembaran insang menjadi pucat, kadang-kadang tampak semburat merah dan kelabu.
  • Penyakit pada organ dalam :
    Perut ikan membengkak, sisik berdiri. Kadang-kadang sebaiknya perut menjadi amat kurus, ikan menjadi lemah dan mudah ditangkap.

Salah satu parasit yang sering menyerang ikan gurami adalah Argulus indicus yang tergolong Crustacea tingkat rendah yang hidup sebagai ektoparasit, berbentuk oval atau membundar dan berwarna kuning bening. Parasit ini menempel pada sisik atau sirip dan dapat menimbulkan lubang kecil yang akhirnya akan menimbulkan infeksi. Selanjutnya infeksi ini dapat menyebabkan patah sirip atau cacar. Parasit lainnya adalah bakteri Aeromonas hdyrophyla, Pseudomonas, dan cacing Thematoda yang berasal dari siput-siput kecil.

Untuk mencegah penyakit ini dapat dilakukan dengan mengangkat dan memindahkan ikan ke dalam kolam lain dan melakukan penjemuran kolam yang terjangkit penyakit selama beberapa hari agar parasit mati. Parasit yang menempel pada tubuh ikan dapat disiangi dengan pinset. Sementara pengobatan bagi ikan-ikan yang penyakitnya lebih berat dapat menggunakan bahan kimia seperti Kalium Permanagat (PK), neguvon dan garam dapur.

Selain penggunaan bahan kimia tersebut di atas, petani di daerah Banyumas menggunakan laun lambesar (Chromolaena odorata (L), RM King & H. Robinson ) sebagai antibiotik. Daun lambesan dimasukkan ke dalam kolam sebelum ikan di tebar yaitu pada saat pengolahan kolam. Banyaknya daun lambesan yang dipakai adalah 1 pikul (yaitu kurang lebih 50 kg) untuk luas tanah 25 m2. Penggunaan daun ini adalah 1 untuk 1 masa tanam.

Penggunaan obat-obatan kimia untuk ikan konsumsi tidak dilanjutkan mengingat dampak yang tidak baik kepada konsumen. Kalaupun diberikan obat-obatan tidak boleh langsung di jual kepada konsumen akhir. Penggunaan obat-obatan pada ikan konsumsi juga sebaliknya tidak diberikan apabila ikan hendak diekspor. Besarnya ikan-ikan konsumsi yang mati dibuang.

Foto 11 : Daun Lambesan
Di daerah Banyumas digunakan sebagai antibiotik

PENANGANAN BAU LUMPUR PADA DAGING IKAN GURAMI

Salah satu permasalah yang dihadapi pada budidaya ikan gurami adalah adanya cita rasa lumpur pada daging ikan gurami yang berasal dari bau yang ditimbulkan oleh lingkungan terutama pada budidaya intensif di kolam dengan sistem air tergenang. Berdasarkan hasil penelitian Balai Penelitian Perikanan Air Tawar, Departemen Kelautan dan Perikanan, bau lumpur secara umum dan khusus pada ikan gurami dapat dihilangkan dengan perlakuan berupa pemberokkan ikan gurami pada air yang bersalinitas 8 atau 12 ppt selama 7 hari. Pemberokan ikan gurami ini mengakibatkan perubahan waktu kulit yang semula sangat mengkilat menjadi kusam, dan tesktur semula lembek (banyak mengandung air dan mudah pemisahaan) menjadi kenyal (struktur daging kompak, kering dan tidak mudah terjadi pemisahan). Setelah pemberokan selama 7 hari ternyata menyebabkan daging ikan terasa sangat gurih.

Praktik yang dilakukan oleh petani di daerah Beji Banyumas ikan dari Beji yang bercita-rasa rasa lumpur dikarantina dalam kolam khusus dan hanya di beri pakan berupa daun sente selama kurang lebih 7 hari. Setelah itu cita rasa lumpur yang biasanya telah hilang. Hal ini kemungkinan dikarenakan kualitas air di daerah tersebut yang relatif jernih dan tidak banyak mengandung lumpur.

KENDALA PRODUKSI

 

  1. Penyakit sering kali menjadi kendala karena dapat mengakibatkan menurunnya jumlah produksi ikan yang dapat di jual. Untuk mempercepat timbulnya penyakit maka diupayakan untuk menjaga kondisi kolam agar memenuhi persyaratan yang ditetapkan, disamping petani dapat menghubungi dinas atau Balai Benih Ikan setempat.
  2. Gangguan musim umumnya terjadi pada saat musim kemarau yang mengakibatkan suhu lebih dingin sehingga oksigen berkurang dan ikan mudah terserah penyakit. Perubahan suhu yang dapat ditoler ikan adalah 5oC. Untuk mengantisipasi perubahan suhu dapat dilakukan pengaturan air masuk dan air keluar.
  3. Sikap petani yang masih sulit mengubah pola budidaya ikan ke arah yang lebih intensif dan cendrung tetap mempertahankan pola budidaya yang telah dilakukan secara turun temurun. Akibatnya jumlah produksi gurami yang masih belum dapat memenuhi permintaan pasar. Dalam hal ini Dinas terkait perlu meningkatkan pembinaan kepada petani agar mau menerapkan pola budidaya yang lebih baik.

 

 

 

@

 

Taken from :bi.go.id

109 thoughts on “ASPEK PRODUKSI, BUDIDAYA IKAN GURAMI

  1. Kami petani gurami dari Bantul Yogyakarta, menyediakan bibit bibit gurami yang berkualitas dan berbagai ukuran. Melayani pengiriman jawa ataupun luar jawa. Harga yang kami tawarkan bersaing dan terjangkau. Harga kami langsung harga petani, dijamin murah. Bila anda berminat atau ada yang mau berkomunikasi,bisa menghubungi kami di nomer : 0274 7876674 (Aji) atau 081808690466 (Fajar), bisa sms maupun telp.Bravo Petani Indonesia!!!!

      1. mas saya adhi,,, bisa menyediakan benih gurameh ukuran korek jres tidak? 1000 ekor per bulan….haraga brapa/ ekornya

        bls di email saya y/kalo ad fb add fb saya y rey sitohang

    1. saya punya kolam ukuran 20 meter persegi kedalaman 1 m, sebaiknya untuk pembesaran diisi berapa ekor? Mohon penjelasan berdasarkan pengalaman anda. Baru-baru ini ada pemeliharaan ikan gurami dengan probiotik, apakah hasilnya aman dikonsumsi konsumen? Alamat lengkap anda di Bantul mana? Saya orang Berbah, ingin datang melihat pembibitanya , apakah diperbolehkan?

  2. mas axis,

    setahu kami belum ada lembaga yang khusus menampung hasil gurami para petani ikan, namun biasanya mereka masih ditampung para tengkulak ikan.

    Para tengkulak ini senantiasa kontak dagang langsung dengan hotel, resto, cafe dan rumah makan dan penjual ikan gurami konsumsi hidup seperti di carefour, hypermart dan pedagang di pasar tradisional.

    1. Kami dari Pokdakan Argo Mino Arum. Yogyakarta. Menawarkan bibit gurami segala ukuran. Dari telur hingga kiloan. Kami melayani pengiriman ke jawa dan luar jawa via pesawat. Bibit gurami kami berkualitas dan dihasilkan dari kolam terpal, sehingga ketahanan tubuh dan adaptasi lingkungannya lebih baik.
      Anda berminat. Hub:081328263803(Arman)

  3. nyari penampung gurame berbagai ukuran unuk daerah jawa barat,khususnya bandung dan sekitarnya atau depok sekitarnya.makazih bangetz

  4. antok .Farm MENAWARKAN KERJASAMA KEPADA MITRA PETANI, PEDAGANG, DAN REKAN YANG BERMINAT BERBISNIS IKAN GURAMI (Osphronemus gorami). antok .Farm MENYEDIAKAN TELUR DAN BIBIT GURAMI. antok .Farm MELAYANI PENGIRIMAN ANTAR PULAU. HARGA BISA DINEGOSIASIKAN, BERGARANSI, DAN BERPENGALAMAN.

    Silahkan buktikan di:
    http://antokfarm.blogspot.com/
    Telepon : 0856 434 999 67 / 0274 6587210
    E- mail : fitria_yulianto@yahoo.com
    Alamat : Pandes 1, Wonokromo, Pleret, Bantul, Yogyakarta, Indonesia
    GRATIS!!! Tips Lengkap budidaya Gurami

  5. artikelnya sangat membantu kami para generasi muda untuk terus berkarya dan berusaha meningkatkan pendapatan terutama didaerah pedesaan, yg mungkin masih jd kendala munkin masalah pemasaran yg mungkin sebagian orang belum tau kemana akan menjual hasil panennya kelak…

  6. BISA nggak saya membudidayakan ikan gurami di daerah sidoarjo dan berpenduduk padat.? untuk diketahui saya memiliki lahan kosong kurang lebih 900m2 persiapan apa yang harus saya lakukan

  7. yang mau kerja sama didaerah bogor saya punya pasar nya ikan gurame konsumsi.saya butuh kira2 500 kilo/minggu yang 1 kg/2 ekor klo bisa kontinue yang berminat untuk kerja sama harap menghubungi di 0818871405/081280068302

  8. Ass mas Faari sebenarnya membudidayakan ikan gurameh atau apapun jenis ikannya asal masih jenis ikan tawar relatif mudah kok. Kuncinya terletak di air dan pakan. Yang pertama air, haruslah memenuhi syarat agar ikan bisa tumbuh dengan baik. Air yang baik tidak selalu dikonotasikan air yang mengalir tetpi yang terpenting apakh dalm kandungan air tersebut terdapat semua yang dibutuhkan oleh ikan atau tidak. Bagaimana kandungan O2-nya, planktonya, kadar asamnya, tingkat kepekatanya, dll. pendek kata asal air itu murni tidak tercemar tentu lebih bagus. Bagi ikan air yang mengandung banyak planton tentu lebih baik karena sudah tersedia pakan alami. Yang kedua pakan. Kualitas pakan tentu sangat mempengaruhi pertumbuhan ikan. Pakan ikan yang memberikan semua unsur yang dibutuhkan ikan akan mempercepat pertumbuhan ikan serta menjadikan ikan sehat dan cepat besar berarti menghemat pakan. Mas Fari jika anda ingin berbudidaya ikan cobaln gunakan produk organik TON, POC NASA dan VITERNA. Lebih jelas buka : http://www.naturalnusantara.co.id semua yang anda butuhkan ada di sini. Jika kurang jelas bisa kontak saya di (0274) 6502570 atau HP : 081802742104

  9. Melalui media ini kami menawarkan ikan air tawar segar yang anda butuhkan, mulai dari ikan air tawar ukuran bibit sampai dengan ukuran konsumsi. Jenis ikan air tawar yang kami budidayakan seperti ikan Gurame, Bawal, Nila, Mas, Patin dan lainnya akan kami sediakan untuk kebutuhan anda.

    Ikan air tawar yang kami tawarkan adalah hasil budidaya sendiri sehingga terjamin kualitas dan kesegarannya.

    http://empangraddina.com

  10. gurami kan ikan malas… bergerak, kenapa ikan ini tumbuhnya lambat?? ikan kalo ga aktif bergerak kan cepat besar, tapi kenapa pada ikan gurami tidak berlaku.

  11. Saya mahu mengembangkan aquaculture di kuala lumpur. mencari rakan usaha untuk memelihara bibit dan menghasilkan anak2 anak ikan d malaysia. punya pengetahuan sarjana perikanan dan pengalaman dalam budidaya ikan air tawar, ketutu dan kepiting dan lain2. sanggup tinggal di malaysia 2-3 tahun. hub/sms +60123662525 pak ruslan makasih

  12. sy mau mencoba pembesaran gurami di jaring apung…tolong infonya dan harga bibit gurami dan ongkos pengiriman kesamarinda kaltim…..

    1. yth bpk
      kami petani bibit gurami dari bantul menyediakan bibit gurami berbagai ukuran
      info :081227527333 (sulistyo )
      http:://putrapilarjaya.indonetwork.co.id

  13. siapa yang bisa bantu saya untuk menjawab ? …..
    Saya ingin belajar tentang budidaya Gurami. Saya selalu memberi makan daun sente , kangkung , pelet daun talas dll untuk pakannya , tetapi sisa pakan tersebut menjadi busuk . Pertanyaannya … apakah daun yang busuk tersebut dapat menimbulkan racun ? apa yang harus saya lakukan ?

  14. mas apakah kolam gurami dapat sekat dengan jaring dalam masa dederan menjadi 5 petakan ………trmkasih atas infonya
    brp harga induk ikan gurami dan bibitnya yg berukuran 0.5grm.

  15. Mau nanya, apakh pelihara gurami bisa di air yang tidak mengalir. Apakah air harus selalu jernih. karena saya di daerah yang tidak dekat dengan sungai. Dan pengairan menggunakan tadah hujan. Terimakasih.

  16. Wah banyak kaskus ikan air tawar ya di blog ini…saya peternak ikan air tawar..tapi campuran…ada ikan hias untuk ekspor dan gurame..semua pembesaran…kalo ada yang berminat bisa kontak farm toekangikan di depok telp 081388753678

  17. MAS ikan saya sdh 1thn lebih kemaren agak stres tolong di kasih solusinya gara2 diobok-obok?makasih sebelumnya kami di jombang.

  18. ikan guramihku pada mati knp ya???matanya kuning dan kurng lbih sudh 2 buln kolmnya tidak dikuras,usia ikannku kurang lbih 8 bulan,obtnya apa??
    mhon informasi dan solosinya

  19. SALAM KENAL REKAN REKAN PEMBUDIDAYA GURAMEH DIMANA SAJA BERADA, KAMI MELAYANI PENJUALAN TELUR,BIBIT GURAMEH UKURAN APA SAJA YANG DIKEHENDAKI DENGAN HARGA YANG SANGAT BERSAING DAN DIJAMIN AKAN MENDAPATKAN TELUR,BIBIT YANG SANGAT BERKWALITAS, KARENA INDUKAN KAMI TERPILIH DAN STANDAR SNI HUBUNGI KAMI SULISTIYA HP.081578068799 ATAU E MAIL KE pokdakan_tunasmuda@yahoo.com, KAMI SUDAH BERPENGALAMAN MENGIRIM KEMANAPUN DISELURUH INDONESIA .KAMI JUGA MELAYANI PELATIHAN PEMBENIHAN ,SAMPAI PEMELIHARAAN SAMPAI MENJADI TERAMPIL UNTUK KELOMPOK MAUPUN PERORANGAN,DITEMPAT KAMI ATAU DIPANGGIL KEMANA SAJA DISELURUH WILAYAH INDONESIA TERIMA KASIH

  20. Saya baru membuat kolam untuk gurami ukuran 2 x 3 x 1.2 m yang ditembok di atas permukaan tanah. Ideal jumlah benih ikan disimpan dikolam dgn ukuran tsb harus berapa jumlahnya ? Ingin panen pada ukuran 0.8 – 1 Kg. Thks

  21. Assalamualaikum
    salam kenal pa saya abidin dari cikarang, dalam mempersiapkan kolam untuk pemeliharaan ikan gurame untuk menyuburkan tanah sekaligus menumbuhkan pakan alami dengan memberikan kotoran ayam, yang saya tanyakan disini lebih baik menggunakan kotoran ayam kamupung atau ayam ternak (ayam petelur/ayam potong)?
    Terima kasih

    Abidin
    afirstly@yahoo.co.id

  22. Pak mau tanya untuk usaha pendederan dengan bak intensive punya tulisannya: berapa biaya pembuatan, berapa kapasitas penanaman, dsb
    trima kasih atas bantuannya

  23. sy punya tanah seluas 10 m2 letaknya ditengah-tengah dan tidak dilalui saluran air, apakah budidaya ikan gurame dapat dilakukan dengan kolam semen dengan tidak dilalui sumber air…..(sumber air dari pompa air tanah) mohon bantuan penjelasannya…terima kasih

  24. mas, kebetulan saya juga berternak gurami. Gurami saya saat ini terkena penyakit Cacar. Sudah 4 hari ini, tiap hari 4 ekor gurami mati. Badan ada merah-merah di ekor dan insang nya.
    Bisa diberi tahu mas, obatnya dan cara penggunaanya (takaran)? lalu dimana saya bisa membelinya ? Mohon secepatnya di balas y mas

    terima kasih

  25. Saya aslinya kediri nih, mau tanya. Saudara saya di bantul ada yang ternak gurami kecil-kecilan. Tapi waktu mau panen tiba-tiba semua ikannya menghilang, katanya dimakan “binatang regol”. Binatang apaan tuh pak?

  26. Kami melayani pembelian minyak ikan (fish oil) dari ikan lemuru dan tepung ikan (fish meal) dalam skala besar. MINYAK IKAN LEMURU DAN TEPUNG IKAN kami ASLI dari BANYUWANGI. Cocok untuk campuran atau bahan pakan ternak dan pakan ikan.
    Untuk info kadar protein dan harga
    Hubungi : 081357482689 (sonif)

  27. maaf ada yang lupa pak,1 l lagi pak tolong di cantumkan harga dari bibit sampai kira2 berumur 3-4 bulan dan komodotinya di negara2 luar,saya sangatberniat dan ini menjadi cita2 mama saya Pak,terimakasih sekali atas jawaban dan suportnya

    1. saya dari gresik mau konsultasi tentang bagimana pembesaran gurami pada kolam tembok, soale saya mau budidaya apa ada yang bisa bantu saya….tolong kirim ke imail saya hendefendi@yahoo.com terimakasih sebelumnya

    1. saya sebelumnya budidaya ikan lele dumbo tetapi karena harga pakan yang melambung tinggi akirnya aku mencoba budi daya ikan gurami. Lolam saya kolam teknis ukuran 4 x 8 x 1 m sebanyak 3 buah. Sementara ini tiap kolam saya isi 2000 ekor uluran sebesar korek api pada usia 3 bulan.
      mohon masukan pada teman-teman yang satu profesi
      Terima kasih

    2. Yang saya tahu bibit gurami yang unggul : perhatikan sisik ikam walau masih kecil seka;ipun bibit gurami yang unggul sudah nampak alur sisik dengan jelas. Semoga bermanfaat

  28. saya mulai tertarik untuk mencoba budidaya ikan gurame…..saya daerah tasik malaya….ada ga yang jual telur daerah tasik malaya…..terima kasih.

  29. mas,,bisa gak saya diberikan artikel2 yang berhubungan dengan budidaya gurami thp pembesaran??saya memerlukannya.
    lalu,jika ingin membeli gurami berukuran 100 gram yang murah tapi tetap berkualitas di daerah depok dimana ya??
    terima kasih.
    tolong kirimkan ke email saya ya.

  30. dear all friends..sy mencoba memijahkan indukan ikan gabus / kutuk, kini telah berhasil memijah, bg temen2 yg tau bgmana dan dmana memasarkan anakan ikan gabus di jateng khususnya solo? thqu..
    Info : 085728985467

  31. apakah bisa pembesaran gurame dengan media kolam kira-3X5.m……
    dan jiga…… bisa berapa ekor yg bisa saya simpan?

    1. kalo kolam gurami berdekatan dengan kandang bebek yang jaraknya sekitar 5 meter aja bisa ga? trus apa dampak baik dan buruknya?? tolong infonya donk…..

  32. tq mas dah blh ikut bc artikelnya,saya pemula,mohon info pemasaran ikan gurami,domisili saya di madiun,skrg sedang usaha pembesaran gurami……

  33. saya dari ngawi, jawa timur…..saya punya gurami berumur 3 tahun….dulu awalnya saya miara cuma buat hobi aja..bikin kolam dibelakang rumah dari semen 18 meter persegi….. jumlahnya ada sekitar 75 ekor…saya beri pakan daun setiap hari…untung saya konsisten….kira2 umur segitu sudah siap pijah belum ya mas??”‘…..kok rasanya sayang kalo nggak dipijah….mohon penjelasannya..

  34. aku mau melhara ikan gurameh,,hanya saja tidak tahu cara budidaya yang benar,,,ada yang bisa tukar informasi tidak,??skrang aku sedang bekerja dijepang..

  35. mas,saya mau tnaya ni…umur gurami saya umur 1bln dr telur..kebetulan ikan tersebut terserang pnyakit mati masal…yg saya tanyakan?
    1.kira2 apa pnyebabnya,apakah krna suhu air akibat kebetulan dah 4 hr cuaca mendung?
    2.ato akibt pnyakit lain yg d akibatkan pakan,,dari jetik2…ato cacing sungai?
    3.kira2 apa obat pnagkalnya mas……

  36. saya adalah pemula pembesaran gurame, saya menggunakan kolam terpal utk pembesaran gurame, tp gurame saya berwrn kecoklatan terus kaya adanya parasit yg ingin saya tnykan obat apa yg cocok utk pengobatan didlm kolam terpal. trimakasih bnyk uruk balasannya .

  37. HIDROPHILA adalah obat yang sangat ampuh digunakan untuk mengatasi penyakit ikan gurami .. sudah teruji dan terbukti sejak tahun 2002 .. hingga saat ini masih kontinyu digunakan oleh para petani ikan gurami di Jawa Timur

    SWARA NIAGA
    Kedungturi Permai S-15
    Sidoarjo – Jawa Timur
    081216179270
    Email: swaraniaga@yahoo.com

  38. Saya memelihara ikan gurami di rumah dibuat bak ukuran P=3m L=1,75m sdh 3 thn berat 2,8 kg dan guraminya bertelur tetapi tdk pernah jadi beranak gimana solusinya

    Balas

  39. OBAT IKAN GURAMI HIDROPHILA

    HIDROPHILA adalah obat khusus untuk mengatasi penyakit ikan gurami seperti cacar, berenang tak berarah, timbul kepermukaan, cacar, berdaran dan bernanah, bintik kuning kecoklatan serta mata menonjol putih .. telah teruji dan terbukti sejak tahun 2002 dan tetap digunakan hingga sekarang oleh peternak gurami di Jawa Timur

    SWARA NIAGA
    Kedungturi Permai S-15
    Sidoarjo – Jawa Timur
    081216179270
    Email: swaraniaga@yahoo.com

  40. UD. NABILA FARM

    Kami petani ikan gurami dari Sleman-Yogyakarta yang sudah berpengalaman. Kami menjual induk dan bibit gurame berbagai ukuran. Melayani pengiriman keluar kota dan luar pulau. Alamat : Jl. Kaliurang Km 13,5 Sleman-Yogyakarta.
    Bibit gurami yang kami hasilkan adalah bibit gurami berkualitas, telah terbukti dengan penanganan yang baik dan benar bibit gurami hasil dari produksi kami dapat berkembang dengan baik dan cepat pertumbuhannya. Berikut kami informasikan data dari tempat usaha pembibitan kami :
    Komoditas : Gurami Soang, Jepun dan Albino
    Sistem : Intensif.
    Pemijahan : Alami.
    Sumber air : Air tenang / sumur.
    Kolam : Tembok (kedalaman air 70 – 100 cm)
    Pakan : Cacing sutra, pellet 781-2
    Pengangkutan : Dikemas dalam kotak styrofoam penahan panas, tahan sampai 19 jam.
    Kota tujuan : Seluruh Indonesia.
    Kapasitas pengiriman :
    UKURAN : KAPASITAS / ekor / box
    Telur : 50.000
    2-3 (1,5-2cm) : 6.000
    3-4 (2-2,5cm) : 5.500
    3-5 (3-3,5cm) : 5.000
    4-6 (3,5-4cm) : 4.000
    5-7 (4-5cm) : 3.000
    Jempol : 1.500
    Untuk informasi harga murah berkualitas silahkan contak person Andy 085753563403 / 081227354545, kunjungi blog kami di http://www.gbenih.blogspot.com atau datang langsung ke lokasi pembibitan kami di Jl.Kaliurang Km 13,5 Sleman (10 meter selatan Honda AHASS)
    Datang….Lihat dan tentukan keputusan yang terbaik bagi anda…..

Leave a reply to eki Cancel reply