BPPT DAN BALAI BUDIDAYA LAUT (BBL) LAMPUNG SERTA PENELITI JEPANG MELAKUKAN STUDI KASUS DI TELUK HURU


Salah satu kegiatan yang sedang berkembang makin meningkat di beberapa area perairan Indonesia adalah marikultur, terutama keramba Jaring Apung (KJA) yang dapat meningkatkan produksi perikanan dan pendapatan nelayan. Kegiatan marikultur KJA memiliki beberapa dampak negatif terhadap lingkungan jika pengelolaannya tidak dilakukan secara optimal, salah satunya adalah meningkatnya materi organik di perairan yang menyebabkan ketidak-seimbangan suplai oksigen.

Ketidakseimbangan oksigen mengakibatkan berkurangnya oksigen terlarut di lapisan dasar yang pada akhirnya akan mengganggu keseimbangan ekosistem di perairan tersebut. Dampak negatif lain adalah terjadinya fenomena alga blooms yang berbahaya bagi ekosistem dan manusia sebagai konsumen serta dapat mengakibatkan kerugian secara ekonomi bagi usaha marikultur. Menurut Ir. Agung Riyadi, MSc. koordinator kegiatan penelitian Teluk Hurun, bahwa di dalam menanggulangi dampak negatif dari kegiatan tersebut telah diadakan kerjasama penelitian tentang “Optimalisasi Pengelolaan Marikulture dan Konservasi Area Secara Berkelanjutan� antara Pusat Pengkajian dan Penerapan Teknologi Lingkungan (P3 TL) BPPT; Balai Budidaya Laut (BBL) Lampung dan Centre for Environmental Studies (CMES) Ehime University Japan).

Continue reading “BPPT DAN BALAI BUDIDAYA LAUT (BBL) LAMPUNG SERTA PENELITI JEPANG MELAKUKAN STUDI KASUS DI TELUK HURU”

POTENSI OBAT DARI LAUT BELUM DIMAKSIMALKAN


Jakarta – Meskipun organisme laut merupakan sumber senyawa obat yang berpotensi besar, sedikit sekali obat dari bahan alam yang berasal dari laut. Kebanyakan obat kita justru berasal dari tanaman atau mikroorganisme darat. Prof Dr Sumali Wiryowidagdo, Apt dari Departemen Farmasi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, kemarin mengatakan senyawa obat yang terdapat di dalam organisme laut memiliki struktur kimia beraneka ragam.

Struktur molekulnya pun tidak sama dengan yang ditemukan pada tanaman darat. “Tetapi sayang sumber bahan obat dari laut itu belum dieksploitasi secara maksimal,” kata Sumali pada seminar mengenai penajaman profesi farmasi kelautan untuk pemanfaatan sumber daya laut bagi kesehatan masyarakat dan TNI-AL di Jakarta.

Ia mencontohkan, senyawa yang berasal dari makhluk laut Trididemnum solidum bermanfaat sebagai obat anti tumor dan antivirus, bahkan teripang laut memiliki kegunaan untuk anti radang dan analgesik (penghilang rasa sakit). Dr Jana T Anggadiredja dari Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) mengungkapkan hal senada. Continue reading “POTENSI OBAT DARI LAUT BELUM DIMAKSIMALKAN”

GLUKOSAMIA, PENGHADANG ANEKA PENYAKIT


Berdasarkan asalnya, bahan obat dibagi dalam dua golongan besar yaitu berasal dari alam dan hasil sintesis reaksi, baik melalui kimia ataupun enzimatis. Sejak diekposnya hasil penelitian yang menunjukkan obat-obatan berbahan kimia sintesis banyak menimbulkan ekses negatif, maka penggunaan bahan kimia yang bersumber dari bahan alam sebagai bahan obat meningkat sangat pesat, dan menjadi alternatif pilihan.

Adapun tahapan proses yang harus dilalui dalam penggunaan bahan alam sebagai sediaan obat adalah proses isolasi, proses pemurnian (purification), identifikasi, uji khasiat, uji preklinis dan klinis serta formulasi sediaan. Salah satu senyawa kimia yang bersumber dari bahan alam yang mulai banyak digunakan adalah glukosamina. Glukosamina atau juga dinamakan kitosan oligosakarida merupakan senyawa turunan dari kitosan. Sedangkan kitosan merupakan turunan senyawa kitin yang diisolasi dari kulit udang, rajungan, dan kepiting melalui reaksi kimia atau enzimatis.

Kitosan dan kitin merupakan senyawa polimer dengan jumlah terbesar kedua di alam setelah selulosa. Glukosamina Glukosamina sebagai senyawa turunan kitosan didapatkan dengan proses degradasi pemutusan molekul besar kitosan melalui proses enzimatis atau kimiawi. Pemutusan molekul secara enzimatis dilakukan dengan bantuan enzim Chitonase sedangkan proses kimiawi dilakukan secara hidrolisis menggunakan asam kuat. Glukosamina juga merupakan suatu senyawa gula yang mempunyai gugus amino dengan berat molekul yang rendah dan bersifat tidak beracun. Continue reading “GLUKOSAMIA, PENGHADANG ANEKA PENYAKIT”