Lou Han, Lahir di Malaysia



Yosafat Erie S
“Bentuk segi empat yang baik punya perbandingan ukuran lebar dan panjang 1 banding 1,5. Jika lebih pendek atau panjang, ikan itu termasuk jenis yang kurang bagus.”


Nenek moyang lou han sebenarnya berasal dari keluarga Cichlidae. Keluarga siklid ini hidup tenang di perairan wilayah Amerika Selatan dan Tengah, seperti danau yang berada di Meksiko, Sungai Otapa (Panama), perairan Honduras, Kolombia dan Brasil. Siklid merupakan keluarga besar yang terdiri dari ratusan spesies.
Menurut Iskandar, importir lou han di bilangan Ciledug, selatan Jakarta, bila dilihat dari cara breeding-nya, siklid terbagi menjadi dua golongan. Pertama, cara breeding yang menempelkan telur di substrat (wadah). Kedua, cara breeding yang menetaskan telur di mulut. Untuk cara pertama itu, dapat dibedakan menjadi dua macam. Ada ikan yang senang menebarkan telur di sembarang tempat atau di dasar kolam. Ada pula yang hobinya menempelkan telur itu di substrat. Untuk contoh macam yang pertama, Cichlasoma. Contoh macam kedua, seperti Symphisodon, Julidocromis dan Apistograma. Sedang contoh siklid yang menetaskan telurnya di mulut, Eretnodus cyanosticus.

Dilihat dari ukuran tubuhnya, Cichlasoma masuk ke dalam kelompok lou han bertubuh besar. Cichlasoma tersebesar pernah ditemukan di Meksiko, yaitu Boulengerochromis microlepis. Panjang tubuh ikan ini hampir 80 cm. Jenis siklid lainnya yang telah banyak dikenal dan digemari orang antara lain, Pterophylum, Altolamprologus, Teleogramma dan Crenicicha.
Di negara asalnya, Malaysia, lou han telah dikembangkan sejak 1994. Dari situ popularitasnya terus menanjak. Ikan ini tak lagi hanya dikenal di seluruh negeri jiran itu saja. Lou han menyebar hingga ke hampir separuh daratan Asia, seperti Thailand, Taiwan, Hong Kong, Cina, Singapura, Jepang dan Korea. Bahkan telah merambah beberapa negera Eropa dan Amerika yang sebetulnya memiliki jenis (strain) asli ikan siklid ini.

Yosafat Erie S.
Tambahan makanan buatan berupa pellet sangat bagus untuk pertumbuhan dan pencerahan warna lou han.


Di beberapa negara Amerika Selatan, seperti Meksiko, Uruguay dan Paraguay, ikan siklid diperjualbelikan sebagai ikan hias tangkap dari perairan bebas. Akibatnya, ada beberapa jenis siklid yang populasinya makin langka. Contohnya, Archocentrus nigrofrasciatus dan Cichlasoma istlanum.
Kelangkaan ikan siklid di alam bebas juga dialami Uganda. Penduduk negeri mantan diktator Idi Amin ini sering menangkap siklid langsung dari habitat asli. Melihat gelagat kurang baik itu, Uganda Fisheries Research Institute (FIRI) segera melakukan konservasi untuk mencegah musnahnya siklid dari Danau Nawapansa dan Victoria di Uganda.
Lou han yang punya nama latin Cichlasoma sp. ini bukan merupakan strain asli. ”Ia adalah hasil kawin silang dari berbagai jenis siklid. Sampai sekarang nenek moyang lou han masih jadi rahasia para breeder di Malaysia,” tutur Iskandar.
Diduga kuat, lou han berasal dari budi daya atau seleksi ketat hasil perkawinan dari beberapa siklid, seperti Cichlasoma trimaculatus, Cichlasoma carpinte, Cichlasoma nigrofasciatum, Cichlasoma synapilum dan Cichlasoma salvini.
Di Malaysia, lou han dipelihara di pelbagai wilayah. Sebut saja dari Ipoh, Kuala Lumpur, Pahang, Penang hingga Johor yang berdekatan dengan Singapura. Johor punya iklim yang cocok untuk budi daya ikan hias. Kelembaban daerah ini antara 80 – 86 persen, temperaturnya antara 21 – 32 derajat Celcius dan curah hujan rata-rata 177 mm. Di sini, hujan dan panas berlangsung sepanjang tahun.
Siklid memang pernah trend di Indonesia, meski tak bertahan lama. Tentu Anda masih ingat masa booming blossom, oscar, red devil dan diskus. Kata Iskandar, hanya diskus saja yang bertahan cukup lama. Ada kesamaan antara lou han dan diskus, yaitu bervarietas banyak dan bisa dikawinsilangkan. Jadi, strain-nya bisa terus diperbaiki.
Selain punya warna dan fisiknya yang indah, lou han diyakini para pehobi di Malaysia bisa membawa berkah alias hoki. Bercak atau corak (black marking) di tubuhnya dianggap punya pesan atau ramalan tentang rezeki dan umur si empunya ikan. Corak itu juga dianggap bisa menolak bala.
”Huruf atau angka Mandarin di tubuh lou han maknanya bisa macam-macam. Kalau yang saya punya, dia tuh punya empat angka di badan. Dan terbukti bawa hoki,” papar Iskandar. Ia mengaku usaha impor lou han makin laku dengan adanya kehadiran ikan hoki ini. Dari situ, lanjut Iskandar, lou han dikenal punya banyak nama, seperti tong hang ce luk (mutiara dari timur), mia cai chi cong (keajaiban yang terpendam), khu tein mei jen (wanita cantik) dan tong huang chik chi (misteri timur). Namun nama yang paling umum adalah hua lou han. Artinya, bunga dewa. ”Biar gampang diingat, disingkat lou han,” ujar Iskandar. (str/bayu dwi mardana)

dari : sinarharapan.co.id

Leave a comment