Mancing Gratis Bareng Okuma

Meski bukan yang pertama kali diadakan, kegiatan Mancing Gratis Bersama Okuma yang dilakukan oleh Brand Management Okuma pada tanggal 25-28 Mei 2007 lalu di Perairan Binuangeun meninggalkan cerita menarik. Kegiatan yang melibatkan para mania mancing dari berbagai daerah ini telah menjadi jembatan antar mereka bertukar pengalaman dan berbagi ilmu. Bagaimana serunya kegiatan tersebut, Mancing Mania menyajikannya untuk para mpembaca pada Fokus edisi kali ini.

Kegiatan Mancing Gratis Bersama Okuma (MGBO) tahun ini merupakan kegiatan kedua kalinya. Kecuali peserta yang berbeda, kegiatan kali ini nyaris sama dengan kegiatan sebelumnya. Dari segi lokasi, daerah asal peserta dan lama pelaksanaan semuanya sama persis. Bukan itu saja, selama proses kegiatan berlangsung, seluruh peserta tidak dipungut biaya sepeserpun.

Semua biaya, mulai tiket penerbangan dari dan ke daerah asal peserta, transportasi selama di Jakarta dan ke Binuangeun serta akomodasi berikut asuransi dan sewa kapal untuk seluruh peserta ditanggung oleh Okuma.MGBO sendiri merupakan salah satu program positioning Okuma di pasaran sekaligus sebagai ungkapan terimakasih kepada para mania mancing yang telah mempercayakan produk Okuma sebagai piranti mancing pilihannya. Selain itu, kegiatan inipun diharapkan menjadi sarana persahabatan antara Okuma dengan para mania mancing pengguna Okuma di seluruh daerah di Indonesia.Kegiatan ini dimulai dengan program Undian Belanja Berhadiah Mancing Gratis Bersama Okuma yang dimulai sejak enam bulan lalu di Jakarta, Yogyakarta, Malang, Samarinda dan Banjarmasin. Menurut Lastyo Kusumo Hadi, Head Marketing Okuma, pemilihan daerah-daerah ini didasari oleh penyebaran penjualan produk Okuma, “Harapan kami sebetulnya ingin ada perwakilan dari daerah-daerah lainnya, seperti Sumatera, Sulawesi, Bali dan sebagainya. Namun karena satu dan lain hal, rekanan dari daerah tersebut belum bisa ikut serta,” ujarnya.Kehadiran para mania mancing dari berbagai daerah ini membuat kegiatan MGBO terasa meriah dan ramai. Sesaat setelah mereka berkumpul di showroom Dunia Pancing latumenten, Jakarta, Jumat 25 Mei 2007, cerita-cerita mengenai kegiatan mancing daerah masing-masing terus saling bersahutan.Selain bertukar cerita, sesampainya di Berkah Resort pun keakraban semakin terjali dengan mesra. Slamet, kepala showroom Dunia Pancing yang turut serta pada acara ini pun mebagi ilmunya saat men-set piranti mancing yang akan digunakan esok harinya.Beberapa peserta terlihat antusias mendengarkan penjelasan dan mempraktekan apa yang dilakukan Slamet.Pada kegiatan ini, jumlah seluruh peserta sebanyak 19 orang, terdiri dari perwakilan Jakarta 4 orang, Yogyakarta, Malang dan Samarinda masing-masing 2 orang, Banjarmasin 4 orang, panitia 4 orang dan Mancing Mania 1 orang. Mereka dibagi dalam dua kapal, KM Roby dan KM Surya. Selama kegiatan memancing, seluruh teknik mancing diperagakan mulai dari trolling, jigging hingga popping. Ada beberapa peserta yang tidak mengetahui atau belum pernah melakukan teknik mancing yang diperagakan saat itu. Kamto dan Wawan misalnya, peserta dari Samarinda ini mengaku lebih sering memancing dengan teknik dasar di daerahnya. Peserta lainnya, Agus yang merupakan salah satu perwakilan Yogyakarta pun menuturkan, “Saya lebih sering mancing casting di karang karena untuk mancing ke tengah di Yogyakarta agak sulit,” ujarnya.Namun sayang, meski kesempatan untuk menjajal berbagai tekni mancing itu ada di genggaman mereka, alam berkata lain. Sejak kapal memasuki perairan Binuageun, ombak besar langsung menyambut kehadiran rombongan. Dengan kondisi ini, kegiatan mancing pun tidak berjalan secara sempurna. Lebih banyak peserta yang memilih untuk beristirahat di dalam kapal ketimbang harus menjajal berbagai teknik mancing tersebut. Akibatnya, hasil pancingan yang diperoleh tidak terlalu memuaskan. Hanya 3 ekor wahu, 2 lemadang, beberapa ikan tongkol ukuran kecil, kuwe, layur, lencam dan beberapa spesies lain yang memiliki bobot sedang yang berhasil didapat seluruh rombongan.Namun demikian, secara keseluruhan kegiatan ini berjalan sukses. Beberapa peserta menyatakan kepuasan dan kesenangannya mengikuti kegiatan ini. Mereka berharap kegiatan ini bisa terus dilaksanakan dan berharap dirinya dapat memiliki kesempatan lagi untuk ikut serta. “Kerja panitia sudah maksimal dan kami menikmati kegiatan ini. Kami merasa terlalu dimanjakan dan sangat puas atas kegiatan ini,” ujar Roni, perwakilan Malang yang diamini oleh peserta lainnya.Kesuksesan pelaksanaan MGBO ini ternyata tidak didapat begitu saja. Tim brand management Okuma yang telah mempersiapkan kegiatan ini sejak 7 bulan lalu harus bekerja ekstra untuk itu. Mereka telah mem-booking kapal, penginapan dan mengurus asuransi sejak jauh-jauh hari. Sedianya kegiatan ini akan berlangsung tanggal 17-19 Mei 2007, namun karena berbenturan waktunya dengan pelaksanaan Turnamen Presiden X, maka diundur menjadi tanggal 25-27 Mei 2007.Meski telah disiapkan dengan matang, begitu tiba waktu pelaksanaan cuaca kurang bersahabat. Gelombang besar yang sempat memporakporandakan sebagian pesisir pantai selatan Jawa, Sumatera hingga Bali menyisakan ombak besar saat hari-H. Hal ini sempat mencemaskan seluruh peserta terlebih panitia. Tapi dengan perhitungan matang dan sedikit nekat, akhirnya kegiatan ini tetap berlangsung. “Kami akhirnya jalan terus dengan dasar pemikiran , kalau tidak sekarang berarti harus mundur tahun depan, karena musim angin selatan keburu dating. Dan kalu diundur? Akan menimbulkan kesan Okuma tidak sungguh-sungguh melaksanakan eventnya,” ujar Lastyo menjelaskan kecemasan yang sempat dihadapinya.Syukurlah hingga akhir pelaksanaan kegiatan, tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Meskipun hasilnya kurang memuaskan, namun seluruh peserta mengaku puas dan bahagia. Mereka akan mencoba lagi peruntungan tahun depan jika seandainya diadakan lagi program undian belanja berhadiah mancing gratis bersama Okuma.Kita tunggu event Okuma selanjutnya. deni sutamsah

---

Jalan Rusak Parah, Peserta Mengeluh Perairan Binuangeun yang terletak di Kecamatan Malingping, Pandeglang memang tidak diraguka lagi menjadi salah satu lokasi idaman para mania mancing. Namun ternyata untuk menuju daerah tersebut, para mania mancing harus menempuh perjalanan melelahkan dan menegangkan selama sekitar 5 jam dari Jakarta. Hal ini disebakan oleh kondisi jalan sepanjang jalan raya Malimping rusak parah di beberapa bagian.Kerusakan sudah mulai terasa mengganggu ketika kendaraan memasuki wilayah Saketi. Lalu berlanjut di daerah Bojong, Picung (Kabupaten Pandeglang) hingga Kecamatan Banjarsari dan Malingping (Kabupaten Lebak).Kondisi jalan rusak semakin banyak ditemukan di Desa Ciruji, Cisampih dan Cilegong Ilir (Kecamatan Banjarsari). Badan jalan di daerah tersebut sudah amblas dan lapisan aspalnya sudah berganti dengan bebatuan.Kondisi inilah yang dikeluhkan para peserta Mancing Gratis Bareng Okuma yang berasal dari daerah. “Perjalanannya jauh dan capek,” ujar Aril, salah satu peserta dari Banjarmasin begitu tiba di Berkah resort, Binuangeun. Pendapat senada juga diungkapkan para peserta lainnya.Menurut penuturan warga, kerusakan jalan sudah terjadi sejak enam bulan lalu. Meski telah berkali-kali meminta perbaikan, hingga kini jalan rusak itu belum juga diperbaiki.Kepala Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Banten M Shaleh mengatakan bahwa pihaknya akan mulai melakukan perbaikan jalan Saketi-Malingping sepanjang 59 kilometer pada bulan uni mendatang. “Saat ini sudah mulai persiapan perbaikan.Juni nanti sudah pengerjaan aspal hotmix,” ujarnya.

---

Lastyo Kusumo HadiSesuai Dengan Tujuan Semula  Ide melaksanakan acara Mancing Gratis Bersama Okuma ini awalnya muncul dari Head Marketing Okuma, Lastyo Kusumo Hadi. Pertimbangan awalnya, kegiatan ini dimaksudkan agar Okuma bisa lebih dikenal luas di seluruh Indonesia. Tak hanya itu, dengan program mancing gratis bersama Okuma ini, ia pun brharap bisa membantu memberikan pengalaman baru bagi para peserta sehingga secara tidak langsung bisa memberikan promosi mouht to mouth di daerah masing-masing. Dan tujuan akhirnya, menaikan omset penjualan produk Okuma tentunya.Harapan ini nampaknya bukan khayalan semata. Jika membandingkan penjualan produk Okuma tahun sebelumnya (Program MGBO I), terjadi peningkatan penjualan yang cukup signifikan. Di Jakarta saja, “Tahun lalu kupon undian yang masuk ada sekitar 1700 lembar, sedangkan tahun ini masuk sekitar 2600 an lembar. Ini (peningkatan) cukup besar,” ujar Lastyo memberi gambaran.Memang bila dilihat dari budget yang dikeluarkan Okuma untuk menggelar event ini cukup besar. Namun hal ini sesuai dengan apa yang diinginkan brand management Okuma dari awal. Last Updated ( Thursday, 22 November 2007 )

dari : mancingmania.com