Telaga Sarawandori Papua Tercemar Sampah


karir anda mentok, karena pendidikan tak mendukung ? lanjutkan kuliah di |

tempat kuliah paling fleksibel SARJANA NEGERI 3 TAHUN – TANPA SKRIPSI ABSENSI HADIR BEBAS – BERKUALITAS – IJAZAH & GELAR DARI DEPDIKNAS MURAH DAPAT DIANGSUR TIAP BULAN -terima pindahan dari PTN/PTS lain
MANAJEMEN – AKUNTANSI – ILMU KOMUNIKASI – ILMU PEMERINTAHAN

022-70314141;7313350 : jl. terusan halimun 37 bandung- utkampus.net

Rabu, 16 januari 2008 | 21:24 WIB

JAYAPURA, RABU –

Telaga Sarawandori yang terletak di bagian barat Kota Serui, ibukota Kabupaten Yapen, Provinsi Papua tercemar oleh pembuangan limbah dan sampah warga sekitarnya, padahal telaga itu menyimpan potensi wisata bahari yang menarik wisatawan.

Padahal, sebelum tahun 2000, telaha tersebut terlihat masih “perawan”, bening, dan berwarna biru mementulkan warna langit sehingga menjadi salah obyek wisata bahari yang menarik. Pemerintah Kabupaten Yapen, saat masih dijabat Philips Wona hingga tahun 2005, membangun pondok-pondok istirahat dimana para pengusaha membuka rumah makan, restoran, kafetaria, hingga karaoke.

Tetapi dua tahun terakhir ini, pondok-pondok tersebut rusak dan telaga indah itu tertimbun sampah dan limbah dari Kota Serui. Air bening itu kini berubah warna menjadi hitam dan hijau. Jutaan lalat beterbangan sehingga pengemudi kendaraan maupun penumpang yang melintasi kawasan itu harus menutup hidung dan mulut karena begitu dahsyatnya bau busuk dari pinggiran telaga.

Telaga yang diapit dua tanjung di bagian Barat Kota Serui itu pernah menjadi tempat persembunyian kapal perang tentara sekutu pimpinan AS ketika perang dunia ke-II melawan Jepang dimana pasukan sekutu dibawah komando McArthur membumi-hanguskan Kota Hiroshima dan Nagasaki. Continue reading “Telaga Sarawandori Papua Tercemar Sampah”

Hutan Mangrove Perairan Bandarlampung Tinggal 2 Ha


karir anda mentok, karena pendidikan tak mendukung ? lanjutkan kuliah di |

tempat kuliah paling fleksibel SARJANA NEGERI 3 TAHUN – TANPA SKRIPSI ABSENSI HADIR BEBAS – BERKUALITAS – IJAZAH & GELAR DARI DEPDIKNAS MURAH DAPAT DIANGSUR TIAP BULAN -terima pindahan dari PTN/PTS lain
MANAJEMEN – AKUNTANSI – ILMU KOMUNIKASI – ILMU PEMERINTAHAN

022-70314141;7313350 : jl. terusan halimun 37 bandung- utkampus.net

Minggu, 13 januari 2008 | 15:48 WIB

BANDARLAMPUNG, MINGGU –

Hutan mangrove di kawasan perairan laut Bandarlampung, yang dulu menghampar sepanjang 27 kilometer, sekarang hanya tinggal dua hektare (ha), kata Kepala Dinas Keluatan dan Perikanan (DKP) Kota Bandarlampung, Maryono.

“Hutan mangrove itu sekarang hanya terdapat di kawasan perairan sekitar Ujung Bom hingga Lempasing Telukbetung,” kata dia di Bandarlampung, Minggu.

Ia menyebutkan beberapa tahun lalu hutan mangrove cukup banyak terdapat di perairan laut Bandarlampung, tetapi kini sudah mulai berkurang akibat penebangan oleh pihak tertentu.

“Kawasan hutan mangrove banyak yang beralih fungsi menjadi kawasan wisata pantai ataupun perumahan,” ujarnya.

Menurutnya Pemerintah Kota Bandarlampung, berupaya untuk mempertahankan kawasan hutan mangrove yang ada dengan cara menjaganya dari penebangan oleh pihak tertentu dan menata agar terlihat asri. Continue reading “Hutan Mangrove Perairan Bandarlampung Tinggal 2 Ha”

Meneg LH Nyatakan DAS Cisadane Rusak Parah


karir anda mentok, karena pendidikan tak mendukung ? lanjutkan kuliah di |

tempat kuliah paling fleksibel SARJANA NEGERI 3 TAHUN – TANPA SKRIPSI ABSENSI HADIR BEBAS – BERKUALITAS – IJAZAH & GELAR DARI DEPDIKNAS MURAH DAPAT DIANGSUR TIAP BULAN -terima pindahan dari PTN/PTS lain
MANAJEMEN – AKUNTANSI – ILMU KOMUNIKASI – ILMU PEMERINTAHAN

022-70314141;7313350 : jl. terusan halimun 37 bandung- utkampus.net

Kamis, 17 januari 2008 | 22:09 WIB

TANGERANG, KAMIS –

Menteri Negara Lingkungan Hidup (Meneg LH) Rachmat Witoelar menyatakan, Daerah Aliran Sungai (DAS) Cisadane yang memanjang dari hulu di Kabupaten Bogor, Jawa Barat hingga ke Kabupaten Tangerang, Banten dan Jakarta Barat, kondisinya sudah rusak parah seperti Bengawan Solo.

“Setelah kita menyelusuri Kali Cisadane, maka diketahui DAS telah rusak parah menyamai Bengawan Solo di Jawa Tengah dan dikhawatirkan berdampak terhadap banjir yang merugikan penduduk,” kata Rachmat Witoelar di Tangerang, Kamis (17/1).

Dia menyebutkan, kerusakan DAS Cisadane di wilayah Kabupaten dan Kota Tangerang karena kandungan limbah dari pabrik dan rumah tangga sudah diambang batas sehingga harus selalu diawasi terhadap sejumlah pabrik. Meneg LH mengatakan masalah tersebut usai menelusuri secara mendadak ke DAS Cisadane menggunakan perahu karet di wilayah Kota dan Kabupaten Tangerang bersama Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah. Continue reading “Meneg LH Nyatakan DAS Cisadane Rusak Parah”

2.000 Pulau Bakal Tenggelam


karir anda mentok, karena pendidikan tak mendukung ? lanjutkan kuliah di |

tempat kuliah paling fleksibel SARJANA NEGERI 3 TAHUN – TANPA SKRIPSI ABSENSI HADIR BEBAS – BERKUALITAS – IJAZAH & GELAR DARI DEPDIKNAS MURAH DAPAT DIANGSUR TIAP BULAN -terima pindahan dari PTN/PTS lain
MANAJEMEN – AKUNTANSI – ILMU KOMUNIKASI – ILMU PEMERINTAHAN

022-70314141;7313350 : jl. terusan halimun 37 bandung- utkampus.net

Kamis, 17 januari 2008 | 15:48 WIB

JAKARTA, KAMIS

Akibat perubahan iklim dan naiknya permukaan air laut, diperkirakan sekitar 2.000 pulau di Indonesia pada tahun 2030 akan tenggelam. Karena itu, berbagai upaya untuk memperlambat pemanasan global harus dilakukan.

Menteri Negara Lingkungan Hidup Rachmat Witoelar mengatakan hal itu sebelum acara penyerahan Sinar Mas Global Warming Competition Award, Rabu (16/1) di Jakarta.

Rachmat Witoelar mengatakan, dalam catatan rata-rata tahunan, tahun 1998 memiliki rekor suhu terpanas mencapai 26,5 derajat Celsius, naik 1 derajat Celsius dari rekor sebelumnya. Meningkatnya pemanasan secara global ini memengaruhi permukaan air laut yang makin meningkat pula.

Rachmat juga mengemukakan, hasil pemantauan tinggi permukaan air laut yang dilakukan pada 1925-1989 cenderung meningkat. Di Jakarta kenaikan permukaan air laut 4,38 milimeter per tahun, Semarang 9,27 milimeter per tahun, dan Surabaya 4,38 milimeter per tahun.

Untuk memperlambat pemanasan global, banyak hal yang bisa dilakukan. Bagi kalangan pengusaha diimbau agar perusahaannya jangan mengeluarkan polusi ke udara. Di sisi lain harus menyiapkan dana dan melakukan upaya penghutanan kembali. Continue reading “2.000 Pulau Bakal Tenggelam”

Festival Pahat Es Terancam Dampak Pemanasan Global


karir anda mentok, karena pendidikan tak mendukung ? lanjutkan kuliah di |

tempat kuliah paling fleksibel SARJANA NEGERI 3 TAHUN – TANPA SKRIPSI ABSENSI HADIR BEBAS – BERKUALITAS – IJAZAH & GELAR DARI DEPDIKNAS MURAH DAPAT DIANGSUR TIAP BULAN -terima pindahan dari PTN/PTS lain
MANAJEMEN – AKUNTANSI – ILMU KOMUNIKASI – ILMU PEMERINTAHAN

022-70314141;7313350 : jl. terusan halimun 37 bandung- utkampus.net

Rabu, 9 januari 2008 | 10:10 WIB

HARBIN, RABU

Pemanasan global (global warming ) menyebabkan es di kutub semakin cepat mencair. Hal tersebut dapat dilihat dari semakin sempitnya cakupan cakupan es di kutub saat musim panas tiba. Pelelehan es yang semakin cepat juga dengan jelas terlihat saat festival es berlangsung, misalnya salah satu festival pahat es tahunan yang terkenal di Harbin, kota paling utara China.

“Pada awal bulan Desember tahun 2002, pahatan lampion es di Harbin segera mencair setelah selesai dipahat. Dan hasilnya adalah pahatan es yang meleleh,” kata Yin Xuemian, seorang ahli meterologi di Pusat Observatorium Heilongjiang, China, seperti dikutip Reuters. Temperatur rata-rata musim dingin di Harbin adalah 5 derajat Celcius lebih panas dibandingkan dengan catatan yang ada selama ini.

Masalahnya semakin memburuk pada tahun 2006, banyak tenaga dan biaya dikeluarkan untuk melakukan pekerjaan perbaikan terhadap pahatan es yang mencair. Hal tersebut karena temperatur naik sehingga periode es dan salju menjadi semakin pendek secara dramatis.

“Pemanasan global adalah sesuatu yang dibicarakan orang, tetapi apabila kita memperhatikan dengan seksama terhadapa catatan statistik dan perubahan nyata yang terjadi pada iklim maka kita menyadarinya betapa seriusnya masalah itu,” kaya Yin lagi. China juga terkena dampaknya berupa kekurangan air yang menghambat produksi padi. Continue reading “Festival Pahat Es Terancam Dampak Pemanasan Global”

Danau-danau Antartika Simpan Tanda-tanda Perubahan Iklim


karir anda mentok, karena pendidikan tak mendukung ? lanjutkan kuliah di |

tempat kuliah paling fleksibel SARJANA NEGERI 3 TAHUN – TANPA SKRIPSI ABSENSI HADIR BEBAS – BERKUALITAS – IJAZAH & GELAR DARI DEPDIKNAS MURAH DAPAT DIANGSUR TIAP BULAN -terima pindahan dari PTN/PTS lain
MANAJEMEN – AKUNTANSI – ILMU KOMUNIKASI – ILMU PEMERINTAHAN

022-70314141;7313350 : jl. terusan halimun 37 bandung- utkampus.net

Kamis, 17 januari 2008 | 20:29 WIB

BEIJING, KAMIS – Ilmuwan-ilmuwan Inggris sedang mempelajari karakteristik danau-danau yang ditemukan di bawah lapisan es Antartika untuk mencari tanda-tanda terjadinya perubahan iklim.

Sejauh ini, sudah 150 buah danau yang ditemukan di bagian paling selatan Planet Bumi ini. Danau-danau tersebut diyakini menyimpan bukti-bukti terjadinya perubahan iklim dari waktu ke waktu sehingga dapat dipakai untuk mempelajari proses perubahan iklim global saat ini.

Salah satu danau yang menarik perhatian para peneliti adalah Danau Ellsworth. Pengukuran awal menunjukkan bahwa danau tersebut berkedalaman hingga 105 meter.

“Kami tertarik secara khusus terhadap Danau Ellsworth karena danau tersebut telah terisolasi dari permukaan selama ratusan ribu tahun,” ujar Martin Siegert dari Universitas Edinburgh, Inggris.

Selain itu, hasil penelitian pendahuluan juga memperlihatkan bahwa air di danau tersebut mungkin saling berhubungan dengan perairan bebas. Pencairan es di sekitarnya mungkin mengalir ke lautan sehingga memicu kenaikan muka air laut.

“Jika survei berhasil dengan baik, tahap berikutnya adalah membuat alat ukur, mengebor ke dasar danau, dan memeplajari sampel airnya,” ujar Andy Smith, seorang pakar es kutub dari British Antartic Survey yang memimpin sejumlah ilmuwan.(XINHUA)
WAH

@

 

Taken from :kompas.co.id

Perubahan Iklim Fokus Konferensi Kelautan Dunia


karir anda mentok, karena pendidikan tak mendukung ? lanjutkan kuliah di |

tempat kuliah paling fleksibel SARJANA NEGERI 3 TAHUN – TANPA SKRIPSI ABSENSI HADIR BEBAS – BERKUALITAS – IJAZAH & GELAR DARI DEPDIKNAS MURAH DAPAT DIANGSUR TIAP BULAN -terima pindahan dari PTN/PTS lain
MANAJEMEN – AKUNTANSI – ILMU KOMUNIKASI – ILMU PEMERINTAHAN

022-70314141;7313350 : jl. terusan halimun 37 bandung- utkampus.net

–> Kompas/Priyambodo
Keindahan gugusan pulau-pulau kecil di Kepulauan Seribu dilihat dari udara, 11 Maret 2006.

Jumat, 18 januari 2008 | 18:19 WIB

MANADO, JUMAT

Indonesia berkesempatan menjadi tuan rumah konferensi dunia untuk menghadapi dampak perubahan iklim global dalam World Ocean Conference (WOC). Kegiatan bertaraf internasional yang akan digelar di Kota Manado, Sulawesi Utara (Sulut), 11-15 Mei 2009 itu akan menjadi momentum penyelamatan dunia dari ancaman perubahan iklim.

“Saatnya kita mengubah paradigma pembangunan dari daratan ke laut, karena terumbu karang di laut paling banyak menyerap CO2 dari permukaan bumi ini,” kata kata Menteri Kelautan dan Perikanan (MKP), Freddy Numberi, saat peletakan batu pertama pembangunan Grand Kawanua International City, di Manado, Jumat (18/1).

WOC atau Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Dunia tentang kelautan akan menghadirkan puluhan kepala negara yang memiliki laut. Konferensi ini diharapkan dapat menghasilkan deklarasi serta roadmap penyelamatan laut.

Indonesia akan menjadi pemain utama dalam upaya penyelamatan laut, karena perubahan iklim turut memberikan ancaman dunia, disebabkan es kutub utara dan selatan terus mencair. Masalah kriminalitas di laut seperti aksi illegal fishing yang turut merusak terumbu karang, merupakan salah satu andil besar terhadap ancaman laut, sehingga perlu diberikan perhatian serius dari semua pihak. Continue reading “Perubahan Iklim Fokus Konferensi Kelautan Dunia”

Ekspansi Bintang Laut Ancam Terumbu Karang Indonesia


karir anda mentok, karena pendidikan tak mendukung ? lanjutkan kuliah di |

tempat kuliah paling fleksibel SARJANA NEGERI 3 TAHUN – TANPA SKRIPSI ABSENSI HADIR BEBAS – BERKUALITAS – IJAZAH & GELAR DARI DEPDIKNAS MURAH DAPAT DIANGSUR TIAP BULAN -terima pindahan dari PTN/PTS lain
MANAJEMEN – AKUNTANSI – ILMU KOMUNIKASI – ILMU PEMERINTAHAN

022-70314141;7313350 : jl. terusan halimun 37 bandung- utkampus.net

–> WCS
Bintang laut berduri (Acanthaster planci) merupakan jenis bintang laut yang tubuhnya diselimuti banyak duri sebagai alat pertahanan.

Rabu, 16 januari 2008 | 08:04 WIB

JAKARTA, RABU

Pertumbuhan populasi bintang laut berduri (Acanthaster planci) mengancam kelangsungan terumbu karang di kawasan Coral Triangle (Segitiga Terumbu Karang) di Indonesia. Kawasan tersebut merupakan wilayah terumbu karang dengan keanekaragaman hayati tertinggi di dunia.

Bintang laut berduri yang dikenal dengan nama Crown of Thorns Starfish merupakan predator ganas bagi biota pembentuk terumbu karang. Jumlah populasinya yang terlalu banyak ditemukan para peneliti World Conservation Society dan ARC Center of Exxellence for Coral Reef Studies saat menyurvei kawasan terumbu karang sekitar Halmahera, Maluku.

“Kami menyaksikan kerusakan karena aktivitas predator ini,” ujar Andrew Bair dari ARC. Bintang laut memangsa karang dengan menyelimuti permukaan terumbu karang dengan perutnya dan menghasilkan enzim pencerna yang merusak jaringan lunak karang.

Mereka yakin terjadinya kerusakan karang di berbagai lokasi bukan karena efek pemanasan global, namun disebabkan ancaman lokal tersebut. Selain bintang laut, juga ditemukan bekas-bekas pengambilan karang dengan peledakan. Continue reading “Ekspansi Bintang Laut Ancam Terumbu Karang Indonesia”

Kelangkaan Diatom Ancam Populasi Ikan Dunia


karir anda mentok, karena pendidikan tak mendukung ? lanjutkan kuliah di |

tempat kuliah paling fleksibel SARJANA NEGERI 3 TAHUN – TANPA SKRIPSI ABSENSI HADIR BEBAS – BERKUALITAS – IJAZAH & GELAR DARI DEPDIKNAS MURAH DAPAT DIANGSUR TIAP BULAN -terima pindahan dari PTN/PTS lain
MANAJEMEN – AKUNTANSI – ILMU KOMUNIKASI – ILMU PEMERINTAHAN

022-70314141;7313350 : jl. terusan halimun 37 bandung- utkampus.net

–> Dr. Neil Sullivan/University of Southern California
Diatom dilihat dengan mikroskop. Organisme renik ini merupakan fitoplankton yang menempati bagian pertama rantai makanan di laut.

Rabu, 16 januari 2008 | 08:14 WIB

JAKARTA, KOMPAS

Kelangkaan mikroalga diatom, akibat pemanasan global, mengancam populasi ikan laut konsumsi. Jumlah diatom di laut lebih dari 80 persen dari seluruh populasi fitoplankton. Diatom juga dikenal mampu menyerap karbon dioksida (CO2).

Apalagi, diatom—salah satu jenis fitoplankton—berada pada mata rantai pertama dari rantai makanan di laut. “Diatom mendominasi, tetapi rentan terhadap perubahan suhu laut,” kata peneliti madya bidang dinamika laut (spesialis plankton dan produktivitas laut) Pusat Penelitian Oseanografi (P2O) Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Tumpak Sidabutar, di Jakarta, Selasa (15/1).

Umumnya, produktivitas suatu perairan laut terkait erat dengan keberadaan diatom. Misalnya di Laut Bering—di antara Asia dan barat laut Alaska yang memenuhi sepertiga sediaan ikan laut di dunia.

Penelitian dua ahli ekologi maritim AS, Dave Hutchins (Universitas Southern Carolina) dan Clinton Hare (Universitas Delaware), menyebutkan, produktivitas Laut Bering terkait dengan kelimpahan diatom. Kesimpulan penelitian dengan simulasi terhadap diatom dari Laut Bering seperti dikutip LiveScience, populasi ikan dunia akan hilang pada tahun 2100, menyusul kehancuran rantai makanan di laut.

Hasilnya, fitoplankton yang ukurannya lebih kecil dari diatom bertahan hidup, sedang diatom punah. Populasi fitoplankton itu kurang dari 10 persen dari seluruh jenis fitoplankton di laut. Continue reading “Kelangkaan Diatom Ancam Populasi Ikan Dunia”

Ikan Timpakul Menghilang dari Kalsel


karir anda mentok, karena pendidikan tak mendukung ? lanjutkan kuliah di |

tempat kuliah paling fleksibel SARJANA NEGERI 3 TAHUN – TANPA SKRIPSI ABSENSI HADIR BEBAS – BERKUALITAS – IJAZAH & GELAR DARI DEPDIKNAS MURAH DAPAT DIANGSUR TIAP BULAN -terima pindahan dari PTN/PTS lain
MANAJEMEN – AKUNTANSI – ILMU KOMUNIKASI – ILMU PEMERINTAHAN

022-70314141;7313350 : jl. terusan halimun 37 bandung- utkampus.net

Selasa, 8 januari 2008 | 18:21 WIB

BANJARMASIN, KAMIS

Sejenis ikan yang sering disebut penduduk Kota Banjarmasin sebagai “Timpakul” kini makin sulit dijumpai menyusul kerusakan alam dan lingkungan yang kian parah di Kalimantan Selatan.

Beberapa penduduk di bilangan Sungai Lulut, di sela-sela acara panen raya padi lokal yang dihadiri Walikota Banjarmasin, Haji Yudhi Wahyuni, Kamis (6/9), menyatakan heran terhadap menghilangnya binatang tersebut.

Padahal menurut mereka, timpakul begitu banyak berlompatan di lumpur atau tepian sungai, pada era 60 hingga 70-an. Namun kini hewan-hewan itu sulit ditemui lagi di kawasan desa mereka.

Biasanya timpakul dicari warga untuk dijadikan umpan pancing ikan gabus, atau ikan baung. Menangkap timpakul pun mudah, cukup turun sebentar ke tepian sungai maka puluhan timpakul segera tertangkap. Continue reading “Ikan Timpakul Menghilang dari Kalsel”

Ikan Hias di Wakatobi dan Buton Terancam Perburuan Ilegal


karir anda mentok, karena pendidikan tak mendukung ? lanjutkan kuliah di |

tempat kuliah paling fleksibel SARJANA NEGERI 3 TAHUN – TANPA SKRIPSI ABSENSI HADIR BEBAS – BERKUALITAS – IJAZAH & GELAR DARI DEPDIKNAS MURAH DAPAT DIANGSUR TIAP BULAN -terima pindahan dari PTN/PTS lain
MANAJEMEN – AKUNTANSI – ILMU KOMUNIKASI – ILMU PEMERINTAHAN

022-70314141;7313350 : jl. terusan halimun 37 bandung- utkampus.net

l <!–

Artikel dari:

–> Kompas/Lasti Kurnia
Ikan Behn’s Damsel dengan seekor ikan pembersih di antara terumbu karang di perairan Wakatobi, Sulawesi Tenggara.

Kamis, 17 januari 2008 | 17:54 WIB

KENDARI, KAMIS

Aksi perburuan ilegal mengancam populasi ikan hias di perairan Kabupaten Buton Utara dan Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara (Sultra).

Kadis Kelautan dan Perikanan Buton Utara, Laode Ramlan di Kendari, Kamis (17/1), mengatakan, pelaku adalah warga setempat yang sehari-hari hidup sebagai nelayan. Namun, aktivitas ilegal mereka kungkin ulah oknum yang memperalatnya dengan iming-iming.

“Perburuan ikan hias bukan hanya di perairan Saponda tetapi di seluruh wilayah pesisir Sultra dengan memperalat nelayan,” kata Ramlan.

Nelayan nekad karena harga ikan hias ditingkat nelayan bervariasi mulai belasan ribu hingga ratusan ribu per ekor.

“Tidak mungkin nelayan mencari ikan hias tanpa dukungan pemodal dan pembeli. Nelayan hanya suruhan,” kata Ramlan. Continue reading “Ikan Hias di Wakatobi dan Buton Terancam Perburuan Ilegal”